KAYANTARA.COM, MALINAU – Dinas Pertanian Kabupaten Malinau terus berupaya membantu dan memberikan peningkatan terhadap budidaya kopi di Malinau.
Terutama dalam peningkatan pemupukan terhadap budidaya kopi di para petani secara organik.
“Hasil dari rembuk kopi kita sudah mengetahui permasalahan yang dialami baik dari petani kopi dan pengusaha kopi. Mulai dari membudidayakan kopi hingga pemasarannya,” ujar Kepala Dinas Pertanian Malinau Dr.Afri ST Padan, Selasa (1/12).
Keinginan para petani di tiga desa yang ada yaitu pembudidayaan kopi secara organik. “Artinya dari para petani menginginkan adanya peningkatan terutama dalam pupuk secara organik,” ungkapnya.
Sedangkan dari sisi pelaku usaha, kata Afri, sangat mengharapkan adanya kualitas kopi tersebut. “Karena dari segi kualitas dan rasa tentu berpengaruh terhadap harga,” katanya.
Oleh karenanya, melalui forum rembuk kopi ini tentu akan ditindaklanjuti yang lebih luas lagi. Dengan meminta pendapat dan masukan dari masyarakat Malinau.
“Jadi kita juga akan meminta pendapat dari stakeholder terkait dan tanggapan masyarakat secara luas seperti apa dalam budidaya kopi di malinau ini,” ungkapnya.
Untuk di tahun ini, lanjut Afri, belum terkesistensinya kopi lokal Malinau diakibatkan adanya situasi dan kondisi Covid-19 Malinau. Kendati begitu, para petani kopi dan pengusaha ini tetap bertahan dalam mengiksistensikan kopi lokal tersebut.
“Seperti kita ketahui di 3 desa itu ternyata ada 44 hektar budidaya kopi. Nah selama ini sudah menghasilkan namun masih relatif kecil, karena budidaya masih secara tradisional belum menggunakan pupuk organic sehingga produktifias kurang,” jelasnya.
Dengan demikian, ke depan akan meningkatkan terutama dalam pupuk organik tersebut. “Jadi harapannya ke depan petani kopi dan pengusaha kopi seimbang dan memproduksikan kopi lokal Malinau,” pungkasnya. (adv/eby)