kayantara.com, TANJUNG SELOR – Guna mewujudkan Sumber Daya Manusia yang sehat, cerdas, serta kreatif, perpustakaan di daerah memiliki peran sentral mengaplikasikan target tersebut.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltara Ramli, SE.,M.Si.,CFrA.,QGIA pada Webinar Standarisasi Perpustakaan Khusus, Senin (15/11/2021).
Tujuannya selain peningkatan SDM yang berkualitas, juga mewujudkan masyarakat Kaltara yang Gemar Membaca. Di mana sasarannya adalah meningkatkan minat baca masyarakat berbasis inklusi sosial.
“Salah satu upayanya adalah meningkatkan jumlah Perpustakaan baik kuantitas maupun kualitas yang memenuhi standar nasional perpustakaan (SNP) melalui akreditasi perpustakaan,”terang Ramli.
Berkaitan dengan urusan kearsipan, DPK Kaltara akan mewujudkan meningkatnya pengelolaan arsip yang berkualitas dengan sasaran peningkatan kualitas pengawasan kearsipan. Ramli mengungkapkan, strategi yang digunakan adalah meningkatkan jumlah tenaga dan pengelola arsip baik kuantitas maupun kualitas sebagai jabatan fungsional arsiparis.
“Meningkatkan jumlah organisasi perangkat daerah (OPD) yang menyelenggarakan kearsipan sesuai ketentuan melalui pembinaan dan pengawasan kearsipan,” terangnya.
Ramli mengungkapkan Perpustakaan adalah Institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.
Sedangkan perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan lembaga pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah, dan organisasi lain.
Adapun strategi pengembangan perpustakaan khusus pada tahun 2021-2030 meningkatkan status kelembagaan perpustakaan sebagai unit yang langsung berada di bawah koordinasi pimpinan tertinggi organisasi.
Kemudian meningkatkan sarana, prasarana, dan sumber daya manusia perpustakaan. Lalu, meningkatkan sarana dan prasarana, kompetensi SDM, dan teknologi informasi perpustakaan. Kemudian akses informasi melalui teknologi informasi dan kolaborasi dengan perpustakaan khusus lainnya.
“Mengembangkan sumber-sumber pendanaan dalam rangka menciptakan kegiatan yang kreatif dan inovatif,” terangnya.
Selain itu, Ramli juga mengungkapkan jika saat ini perpustakaan konevensional secara bertahap beralih ke digital. Artinya, pengunaan perpustakaan melalui platform digital tengah diminati masyarakat luas.
Keuntungannya adalah kemudahan dalam mengakses atau mencari sumber bacaan. “Secara perlahan kita lakukan dengan beralih ke digital, supaya masyarakat kita juga mendapatkan kemudahan dalam mengakses buku-buku yang ada di perpustakaan,” tuntas Ramli. (DKISP)