.
KAYANTARA.COM, TARAKAN – Menjaga kestabilan harga bahan pokok menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Pemkot Tarakan beserta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pengendalian Pangan Tarakan melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke Pasar Gusher, Jum’at (24/12/2021).
Walikota Tarakan, dr. Khairul mengatakan harga bahan pokok secara keseluruhan relatif stabil kecuali harga cabai yang mengamati lonjakan.
“Saya lihat yang lain relatif stabil kecuali cabai. Kalau cabai itu relatif Rp120 ribu per kilo yang dari luar, sedangkan yang lokal bervariasi dari Rp130 ribu hingga 140 ribu,” ujarnya.
Khairul menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai bukan hanya terjadi di Tarakan. Melainkan secara nasional dikarenakan gagal panen akibat pengaruh cuaca el nino dan curah hujan yang tinggi.
“Kalau curah hujan tinggi pasti rontok semua cabainya, sepertinya merata cuaca sekarang di seluruh Indonesia, sehingga itu yang menyebabkan harga hampir merata secara nasional,” jelasnya.
Dirinya juga menegaskan bahwa kenaikan harga cabai bukan dikarenakan spekulasi pedagang.
“itu memang pengaruh cuaca, jadi bukan karena spekulasi dan sebagainya tapi memang itu hukum ekonominya berlaku antara suplai dan demand, di mana lebih sedikit suplai dari pada demand pasti naik. Kedua karena adanya psikologi jelang Nataru,” tegasnya.
Sehingga ke depannya harus ada upaya yang dilakukan. Dirinya berpikiran ada kalanya produksi berlebihan sehingga harga ditarif murah.
“Saya pernah menyampaikan kepada Perumda kalau dia banyak stok dan jual murah itu semestinya ditampung dan dibeli dengan harga standar, dan dijual dengan harga standar juga sehingga antara pedagang dan masyarakat saling menguntungkan. Masyarakat diuntungkan pada saat kurang stok harga relatif stabil, demikian juga pada saat over suplai petani tetap bisa menjaga biaya produksinya,,” tutupnya. (pri)