KAYANTARA.COM, TARAKAN – Bank Indonesia melalui kantor perwakilan Kalimantan Utara telah merilis Digitalisasi Waqaf QRIS Yayasan Pondok Pesantren.
Acara ini digelar dalam rangkaian kick off Semarak Ramadan dan Berkah Idulfitri 1444 hijriah (Serambi) 2023 yang diselenggarakan di Kayan Convention Hall Hotel Tarakan Plaza pada 27 Maret lalu di Tarakan.
Kepala Kantor Perwakilan BI (KPwBI) Kaltara, Wahyu Indra Sukma menerangkan bahwa Digitalisasi Waqaf QRIS Yayasan Pondok Pesantren sebagai bentuk dukungan BI dalam perluasan akseptansi digital pada ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.
“Dengan adanya Waqaf QRIS dapat memberikan kemudahan serta membangun bersama kepedulian sosial,” ujarnya. BI juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai.
Di antaranya QRIS, memperluas kepersertaan BI-FAST termasuk kanal dayanan dan akseptasi masyarakat. Serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idulfitri 1444 hijriah.
Sejalan dengan itu, lanjut Wahyu, BI menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai.
Pihaknya pun memastikan kesiapan ketersediaan dan keandalan sistem dan layanan kritikal BI untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan Bank Indonesia (tunai dan nontunai), termasuk memantau sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran
Ia menambahkan, BI mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian uanp rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D. Yaitu dilihat, diraba dan diterawang.
“Belanja bijak diwujudkan dengan belanja sesuai kebutuhan. Artinya tidak berlebihan, memastikan kualitas setara dengan harga, dan tidak menimbun pembelian, belanja produk dalam neperi khususnya produk UMKM, dan mengalokasikan dana secara tepat (berhemat dan menabung),” imbuhnya. (kyt)