4 Caleg DPR RI Dapil Kaltara ini Punya Peluang Melenggang ke Senayan

Khamid selaku Head of Research &  Public Policy Alif Barometer Data bersama tim saat menyampaikan hasil survei elektabilitas caleg DPR RI dapil Kaltara kepada wartawan, Minggu (4/2) pagi tadi. Foto: Kayantara.com

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Empat nama calon anggota legislatif (caleg) DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kaltara diprediksi punya peluang besar mendapatkan kursi di Senayan.

Dari empat caleg itu, terdapat wajah baru dan lama yang akan mewakili Bumi Benuanta di parlemen pusat selama lima tahun mendatang. Menariknya, caleg DPR RI dapil Kaltara yang memiliki popularitas teratas ini berasal dari partai berbeda.

Bahkan, kata Khamid selaku Head of Research &  Public Policy Alif Barometer Data, secara popularitas para caleg tersebut juga memiliki sebaran yang rapi.

Menurut hasil survei elektabilitas yang dilakukan Alif Barometer Data sejak 27 hingga 31 Januari 2024 lalu di lima kabupaten/kota se-Kaltara, disebutkan Khamid, nama Rahmawati dari Partai Gerindra menduduki peringkat pertama dengan skor 37,4 persen.

Kemudian peluang berikutnya ada nama Andravitri Karita dari Partai Golkar 29,2 persen, Irianto Lambrie (NasDem) 22,9 persen, dan incumbent Dedy Sitorus (PDIP) yang meraih skor 22,3 persen.

Rahmawati juga menempati peringkat pertama hasil survei tingkat popularitas caleg DPR RI di Kaltara, yakni 61 persen dan 55 persen suka. Disusul Irianto Lambrie 50 persen popularitas dan 38 persen suka,  Dedy Sitorus 44 persen popularitas dan 31 persen suka, Andravitri Karita 43 persen popularitas dan 41 persen suka. (selengkapnya lihat grafis)

“Namun menurut analisa kami meski punya popularitas yang tinggi, belum tentu masyarakat akan memilihnya, karena masyarakat masih mempertimbangkannya. Apalagi tidak ada satupun caleg DPR RI dapil Kaltara ini yang memiliki elektabilitas sampai 20 persen, karena masih ada masyarakat yang masih bingung menentukan pilihannya, dan masih abu-abu,” ungkapnya, Minggu (4/2)

Dijelaskannya, metode penelitian survei ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Kuantitatif menggunakan metode probability sampling untuk memperoleh sampel. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode penarikan sampel acak sederhana dari populasi seribu sampel.

Wawancara survei dilakukan secara langsung dengan tatap muka kepada responden secara door to door yang telah memenuhi kriteria survei dan terdata sebagai pemilih tetap atau DPT di masing-masing wilayah.

Dari seribu responden yang dilakukan di lima kabupaten kota, tercatat 374 responden berada di Tarakan. Selanjutnya Nunukan 274 responden, Bulungan 210, Malinau 105 dan 37 responden di Tana Tidung. Dengan rerata usia responden 21 hingga diatas 65 tahun, dengan latar belakang pekerja dan ibu rumah tangga.

“Secara presentasi, responden kita lebih banyak laki-laki, tidak terpapar dalam organisasi atau ormas, dan acuan responden kita rata-rata mengonsumsi informasi Pemilu dari media online atau media sosial dan televisi. Artinya cukup netral dan secara umum responden kita sudah mengetahui bahwa Pemilu 2024 dilaksanakan 14 Februari bulan ini,” katanya.

Sebagaimana diketahui, jumlah kursi DPR RI untuk dapil Kaltara pada Pemilu 2024 hanya tersedia tiga kursi. Sama halnya dengan hasil Pemilu 2019 lalu yang diraih oleh Dedy Sitrous (PDIP), Arkanata Akram (NasDem) dan Hasan Saleh (Demokrat).

(kyt1)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here