KAYANTARA.COM, TARAKAN-Kesadaran masyarakat dalam berkontribusi membangun kota Tarakan masih bertolak belakang dengan segudang keluhannya.
Buktinya, hingga November tahun anggaran 2019, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) baru mencapai 75 persen. Sementara realisasi pendapatam pajak daerah pada APBD perubahan tercatat Rp40-an miliar dari Rp54 miliar yang ditargetkan.
“Inilah yang akan kita evaluasi. Sehingga perlu upaya ekstra di sisa bulan November dan Desember tahun ini. Termasuk tunggakan yang akan kita kejar agar tidak menganggu struktur APBD,” kata Walikota Tarakan, dr Khairul.
Minimnya realisasi pendapatan pajak daerah misalnya, untuk pajak hotel dari 156 wajib pajak (WP) aktif, tercatat hanya 51 yang sudah bayar pajak. Artinya sebanyak 105 hotel dari jumlah itu belum bayar pajak.
Begitu juga dengan WP restoran sejumlah 1.032 yang aktif di Tarakan, baru 332 yang sudah memenuhi kewajibannya. “Pajak hiburan dari 49 yang aktif, cuma 17 yang bayar. Dan pajak golongan c dari 28 WP yang aktif belum ada yang bayar. Termasuk pajak air bawah tanah dari 128 WP yang bayar cuma 63 dan lain-lainnya,” sebut Khairul.
Sebaliknya, untuk pajak reklame dari 168 WP tercatat sudah memenuhi kewajibannya semua sebagaimana mestinya. ‘Pernah kita datangi yang belum bayar itu tapi tidak mempan. Sehingga kita akan mempelajarinya apa yang menyebabkan mereka tidak bayar. Langkah kedepan kita akan bawa aparat kenapa mereka tidak bayar padahal masih aktif,” bebernya.
“Masyarakat kita (Tarakan) selalu teriak masalah jalan rusak, banjir dan lainnya, tapi kewajibanya untuk membayar pajak belum dipenuhi, nah bagaimana kita bisa action di lapangan,” cetus Khairul menambahkan.
Pun demikian, pihaknya tetap optimis realisasi PAD dan pajak daerah tahun ini tercapai, minimal 90 persen. “Setiap tahun memang begini kondisinya, tidak pernah realisasi PAD dan pajak daerah itu tercapai 100 persen. Tahun lalu misalnya hanya 63 persen terealisasi khusus pajak daerah,” ungkapnya.
“Tahun ini kita akan berusaha menaikan di atas angka itu. Banyak persoalan-persoalan di Tarakan ini seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lainnya. Untuk itu kita butuhkan kesadaran masyarakat untuk berkontribusi dalam pembangunan Tarakan,” demikian Khairul. (ky1)