Komite II DPD RI Desak Kementerian Terkait Evakuasi WNI di Wuhan

Wakil Ketua Komite II DPD RI, Hasan Basri saat memastikan Thermal Scanner di Bandara Juwata Tarakan berfungsi dengan baik. (Foto: Mansyur/Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Mahasiswa dan 93 warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China dilaporkan tidak ada yang terkena virus corona.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Pengurus Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT) Cabang Wuhan, Nur Musyafak, sebagaimana dikutip Kayantara.com, dari keterangan persnya, Selasa (28/1/2020).

Meski demikian, Wakil Ketua Komite II DPD RI, Hasan Basri, mendesak agar pemerintah Indonesia melalui kementerian terkait untuk segera mengevakuasi dan memulangkan WNI yang berada di Wuhan.

“Ada ratusan WNI di Wuhan dan tidak bisa melakukan aktivitas apapun akibat virus itu, tentu ini menjadi kekhawatiran kita meski sampai saat ini dikabarkan tidak ada yang terkena virus Corona,” katanya.

“Nah sebelum hal itu terjadi pada WNI di Wuhan setidaknya pemerintah Indonesia melalui kementerian terkait sudah bergerak cepat untuk mengevakuasi mereka,” tambah Senator Kaltara ini. Dirinya juga mendesak agar pemerintah Indonesia untuk menutup sementara penerbangan dari berbagai kota di China menuju Indonesia.

Pastikan Thermal Scanner Berfungsi, DPD RI Sidak Bandara Juwata Tarakan

KEMENTERIAN Kesehatan menyebutkan Tarakan merupakan satu dari 19 daerah di Indonesia yang masuk dalam kawasan kewaspadaan tinggi menghadapi virus Corona.

Dengan demikian, pihak Bandara Internasional Juwata Tarakan bersama instansi terkait memperketat pengawasan penerbangan khususnya kedatangan penumpang dari luar negeri.

Untuk melakukan pencegahan, telah dipasang thermal scanner untuk memantau suhu tubuh penumpang di Bandara Juwata Internasional Tarakan.

Guna memastikan upaya tersebut, Komite II DPD RI bersama Staf Ahli Perhubungan Pemprov Kaltara melakukan inspeksi mendadak di Bandara Juwata.

Sejumlah alat yang disiapkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Tarakan, untuk melakukan pemeriksaan terhadap penumpang yang masuk ke wilayah Kaltara, khususnya penumpang Internasional, dilakukan pemeriksaan oleh Komite II DPD RI.

“Sekarang ini lagi marak virus corona dan Tarakan masuk dari 19 bandara yang bisa menjadi pintu masuk virus ini dari Malaysia. Maka kami dari Komite II melakukan sidak, untuk melihat kesiapan Bandara Juwata Tarakan,” jelasnya.

Ditambahkannya, dari hasil sidak yang dilakukan pihaknya, pihaknya menyoroti alat yang dipasang di Bandara Juwata perlu dilakukan peremajaan.

Bahkan pihaknya sempat melakukan pengecekan terhadap fungsi dari thermal scanner yang dipasang. “Setelah dilakukan pengecekan dan kita keluar masuk, ternyata memang alatnya bisa mengetahui suhu tubuh badan,” bebernya.

Namun sebelum melalui thermal scanner, para penumpang akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu di atas pesawat, sebelum turun ke terminal bandara. Dengan begitu pencegahan akan lebih optimal dilakukan oleh para petugas.

“Saya melihatnya sudah bagus, tapi alat itu perlu peremajaan dan alat itu sudah dipasang beberapa tahun lalu. Kemudian menjadi syarat bandara internasional,” sebut Hasan Basri.

Meski demikian, Komite II DPD RI mengapresiasi terhadap kesiapan dari Bandara Juwata Tarakan dan KKP Kelas II Tarakan dalam melakukan pencegahan masuk virus corona melalui Tarakan.

Pihaknya berharap seluruh pihak terkait sudah siap dan siaga terhadap virus corona, yang bisa masuk ke Tarakan. “Saya apresiasi, kalau penumpang dicek dulu sebelum turun pesawat,” tutupnya. (*)

Reporter: Mansyur Adityo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here