KAYANTARA.COM, TARAKAN – Kader Partai Demokrat, Irwan Sabri, resmi mendaftar ke PKS sebagai bakal calon wakil gubernur Kaltara, Kamis (20/2/2020)
Pendaftaran yang diawali pengambilan formulir penjaringan tersebut diwakili oleh tim pemenangan, di Sekretariat DPD PKS Tarakan, di Jalan Ladang, Kelurahan Pamusian.
“Hari ini kita menerima dan menyerahkan formulir pendaftaran dari tim Bapak Irwan Sabri sebagai calon wakil gubernur,” kata Ketua DPD PKS Tarakan, Mulkan Ahda, sebagai penerima mandat.
Diterangkan Mulkan, Irwan Sabri merupakan bakal calon pertama yang mendaftar sebagai kandidat wakil gubernur di PKS.
“Sebelumnya dari tiga orang yang sudah mendaftar semuanya mendaftar sebagai calon gubernur, yakni Irianto Lambrie, Udin Hianggio dan Jusuf SK,” sebutnya.
Masa penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, akan terus dibuka PKS hingga waktu pendaftaran di KPU resmi dilakukan.
“Ini bentuk aspirasi masyarakat ke kandidat. Atas pertimbangan itu kami memberi kesempatan untuk menyampaikannya ke kami,” aku Mulkan.
“Sehingga kami tidak membatasi waktunya sampai kapan, sebelum pendaftaran bakal calon di KPU itu dibuka,” kata dia lagi.
Terkait tiga bakal calon gubernur yang telah mendaftar dan mengembalikan formulir beberapa waktu lalu, dikatakan Mulkan, masih berproses.
“Tiga calon gubernur sudah kami sampaikan ke DPP dalam acara Rakorwil lalu. Saat ini silahturahmi dan komunikasi intens ke calon terus kami lakukan. Tapi keputusan ada di pusat (DPP),” ujarnya.
“Soal rekomendasi ke calon, akan keluar jika calon itu sudah berpasangan,” tegas Mulkan sesuai pernyataan Sekretaris DPW PKS Kaltara, Syamsuddin Arfah.
Sementara itu, Rico Ardiansyah selaku tim pemenangan Irwan Sabri, mengaku alasan baru melakukan pendaftaran ke PKS, karena situasi perpolitikan di Kaltara.
“Beliau (Irwan Sabri) tidak bisa hadir hari ini karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan di Nunukan sebagai anggota DPRD Nunukan,” sebutnya.
Menyinggung soal siapa calon gubernur yang akan berpasangan dengan Irwan, Rico masih enggan membeberkan.
“Isunya memang digadang-gadang berpasangan dengan Irianto, tapi kan itu cuma isu yang beredar di masyarakat belum pada satu keputusan,” demikian Rico.
Saat dikonfirmasi perihal ini , Sekretaris DPD Partai Demokrat Kaltara, Muddain ST, enggan berkomentar. “Langsung ke Ketua DPD saja, Pak Yansen, karena prosedurnya di internal kami seperti itu harus satu pintu untuk memberikan statmen,” katanya singkat saat dihubungi melalui telepon selulernya karena berada di Surabaya. (*)
Reporter: Mansyur Adityo