KAYANTARA.COM, TARAKAN – Populasi warga Jawa di Kalimantan Utara (Kaltara) cukup tinggi, dengan persentase kurang lebih 30 persen.
Dari lima kabupaten kota yang ada, warga suku Jawa didominasi dari Kabupaten Bulungan mencapai di atas 30 persen, disusul Kota Tarakan, Nunukan, Malinau, dan Tana Tidung.
“Ada kurang lebih 30 persen suku Jawa di Kaltara yang tergabung dalam Pakuwaja. Sementara jumlah penduduknya ada sekitar 700 ribu jiwa di Kaltara,” sebut Ketua Pakuwaja Kaltara, H.Badrun saat menghadiri Mubes ke-IV Pakuwaja Tarakan, di Wisma Patra, Minggu (23/2/2020).
Dengan jumlah tersebut, Pakuwaja tentunya akan menjadi salah satu lumbung basis massa, bahkan mesin politik bagi bakal calon gubernur maupun bupati pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang dihelat 23 September mendatang.
“Pakuwaja ini bukan organisasi politik, cuma ketika sistem organisasi itu berjalan maka akan sulit untuk menghindari dari sebuah magnet proses politik,” kata mantan Sekprov Kaltara ini.
Menurutnya, Pakuwaja maupun paguyuban lainnya juga punya andil dalam pembangunan Kaltara di berbagai sektor, tak terkecuali kontestasi politik.
“Soal politik ini harus kita (Pakuwaja) sikapi secara arif dan bijaksana. Dan untuk suksesi gubernur Kaltara, sampai saat ini Pakuwaja masih virgin dari magnet politik,” ujarnya.
“Tapi kita tidak bisa mengurangi hak masing-masing. Rencananya setelah Mubes Pakuwaja Tarakan ini kita bahas bagaimana sikap organisasi terhadap suksesi pilkada serentak tahun 2020 ini,” demikian Badrun. (*)
Reporter: Mansyur Adityo
Editor: Mansyur Adityo