Ilustrasi proses pencarian tim SAR gabungan terhadap korban Wahyu di Sungai Sangatta. (foto : HO/Basarnas Kaltim-Kaltara)
KAYANTARA.COM, LOA KULU – Diduga dibelit frustasi urusan percintaan, Milu Elda Wati (28), warga Maluhu di Kutai Kartanegara, nekat menceburkan diri ke Sungai Mahakam, Minggu (1/3) pagi.
Hampir sepekan ini, dia tidak kunjung ditemukan tim SAR gabungan. Keberadaan Wati di pinggir sungai, terakhir kali terlihat Mardi (24) seorang anak buah kapal (ABK) dan seorang anak, Zulham (11). Tidak lama, Wati nyebur ke Sungai Mahakam.
“Kejadiannya sekitar jam 7.30 pagi. Saksi mengira, korban hanya mandi-mandi di sungai,” kata Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Kelas A Kaltim Octavianto, dalam penjelasannya, Jumat (6/3).
Wati tidak lagi muncul ke permukaan, dan pulang ke rumah, hingga keluarganya pun melaporkan ke Mapolsek Loa Kulu. Saat itu, warga pun mencoba menyusuri sungai.
“Menurut keterangan Pak Kapolsek (Kapolsek Loa Kulu Iptu Aksaruddin), korban diduga frustasi setelah bermasalah dengan pacarnya,” ujar Octvianto.
Memperkuat dugaan korban menceburkan diri ke Sungai Mahakam yang dikenal memiliki arus deras di bawah permukaan itu, sejumlah barang bukti diamankan.
“Jadi dugaan dari keterangan saksi, korban menceburkan diri. Di lokasi juga ditemukan sendal, dan juga ikat pinggang milik korban,” terang Octavianto.
Masih dijelaskan Octavianto, ada 24 unsur SAR gabungan masih mencari keberadaan korban, dengan menyisir perairan sungai. Baik itu dari Basarnas sendiri, BPBD Kukar, Polri dan TNI, juga relawan kebencanaan. (niaga.asia)