KULTUM Ramadan: Corona Menjadi Ujian Kemurnian Ibadah

H.Syamsi Sarman

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Ramadan di tengah pandemi Covid-19 ini betul-betul menjadi ujian keimanan. Terutama ketika kita melaksanakan ibadah. Kalaulah tahun-tahun kemarin kita selalu beribadah di masjid, saat ini kita diuji dengan sholat di rumah.

Jadi, sholat di rumah itu bukan saja dalam rangka mematuhi protokol pemerintah dalam usaha memutus mata rantai penularan corona, tapi menjadi ujian bagi seorang muslim.

Apa yang dirasakannya, sedih atau justru gembira. Merasa rugi atau menganggap keberuntungan. Perasaan itu akan dinilai oleh Allah SWT. Begitu pula ibadah yang kita laksanakan.

Kalau yang sudah-sudah, kita sholat rame-rame berjamaah di masjid, sekarang harus sendiri di rumah hanya dengan berapa orang anggota keluarga. Apakah lantas berbeda semangat kita untuk beribadah ?

Kalau di masjid kita dengar suara imam yang merdu, sekarang di rumah hanya dengar suara imam seadanya dengan ayat-ayat yang sebisanya. Apakah lantas berbeda kesungguhan kita untuk beribadah ?

Nah, semua itu akan dinilai oleh Allah. Seperti apa sesunggunya ketulusan kita beribadah kepada Allah. Semurni apa keikhlasan kita menyembah-Nya. Jangan-jangan selama ini kita beribadah hanya karena semangat rame-rame.

Hanya karena senang kumpul-kumpul dengan orang banyak. Begitu tidak rame lagi, begitu tidak bisa kumpul lagi, semangat beribadah pun hilang. Makanya Nabi Muhammad SAW mengatakan ibadah Ramadhan itu dasarnya adalah imaanan wahtisaaban karena iman dan ikhlas mengharap ridha Allah.

Jadi, sholat yang terpaksa sekarang kita lakukan di rumah ini menjadi media seleksi atas iman kita masing-masing. Dan Allah yang akan menentukan nilai seleksi tersebut. Siapakah yang berhasil meraih ketaqwaan “la’allakum tattaquun”. (***)

Penulis: H.Syamsi Sarman

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here