KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie mengajak seluruh warga mentaati protocol kesehatan. Ini sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Coronavirus Disease 19 (Covid-19) yang kini merebak di Kaltara. “Taati semua protocol kesehatan, karena siapa pun bisa terpapar oleh virus ini,” kata Irianto di Desa Tias, Kabupaten Bulungan, Rabu (6/5).
Di Desa Tias, Gubernur menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Tahap II kepada 181 Kepala Keluarga (KK). Jumlah tersebut berdasarkan verifikasi yang dilakukan oleh Pemprov Kaltara, tidak termasuk warga yang telah menerima program bantuan lain, seperti yang dilaksanakan pemerintah pusat.
“Di mana 166 KK akan mendapatkan BLT berdasarkan pemotongan gaji ASN dan Gubernur. Sementara sisanya adalah bantuan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Bankaltimtara,”jelasnya. Bankaltimtara sendiri juga menyediakan 100 paket BLT untuk Kabupaten Bulungan, yang telah diserahkan secara simbolis kepada Pemprov Kaltara, Rabu (6/5) pagi.
Untuk penyalurannya sendiri, kepala OPD/Biro juga diminta untuk menugaska stafnya guna membagikan bantuan kepada keluarga penerima manfaat. “Agar lebih aman dan tetap memperhatikan keselamatan petugas, maka pembagiannya dilakukan secara kelompok. Termasuk para guru akan dilibatkan untuk pembagian, memanfaatkan momen WFH yang masih berlangsung hingga saat ini,” jelas Irianto.
Untuk kepentingan administratif dan akuntabilitas, pembagian harus disertai dengan tanda terima. Di mana, setiap penerimanya harus terdata pada buku daftar penerima. Selain itu, dalam rangka pengawasan, akan dilibatkan Inspektorat dan Sekretaris Provinsi Kaltara. “Bantuan diharapkan digunakan untuk pembelian sembako, bukan untuk kepentingan lainnya,” ungkap Gubernur.
Gubernur meminta agar bantuan yang telah diterima dapat digunakan sebagaimana mestinya. Yakni dengan membeli sembako. “BLT ini untuk memenuhi kebutuhan sembako, saya berharap dapat digunakan untuk itu,” tuntasnya.
Selain itu, Gubernur mengapresiasi komunitas-komunitas, organisasi masyarakat, dan perusahaan yang turut bergerak memberi bantuan. Belanja-belanja itu sebut Gubernur juga telah ikut mendorong daya beli. “Kecenderungan masyarakat menahan diri berbelanja, terganti oleh belanja-belanja sembako oleh komunitas dan organisasi masyarakat, maupun pemerintah dan pemerintah daerah yang akan diserahkan sebagai bantuan sosial kepada masyarakat terdampak,” ujarnya.
Gubernur tidak memungkiri banyaknya buruh atau karyawan berbagai sektor industri yang terimbas pemutur hubungan kerja dan atau dirumahkan akibat kondisi keuangan beberapa perusahaan yang goyah akibat pandemi. Untuk hal ini, Gubernur Kaltara telah meminta agar Disnakertrans aktif mendata mereka agar masuk penerima Kartu Prakerja.
“Per tanggal 30 April kemarin sudah ada 14.393 orang yang terdata sebagai penerima Kartu Prakerja. Itu masih memungkinkan bertambah karena kuota kita masih banyak. Dan itu, sektornya berbagai macam. Ada pekerja sektor UMKM, sektor pariwisata, sektor pelatihan, dan sektor perhubungan seperti sopir angkot, anak buah kapal speedboat, tukang ojek, dan lainnya,” ujarnya.
Gubernur optimistis, di triwulan II 2020 pertumbuhan ekonomi Kaltara tetap positif. Mengingat banyaknya program bantuan sosial pemerintah yang segera tersalurkan seperti Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, dan Bantuan Sosial Tunai. “Untuk BST, di Kaltara ada 27.000 penerima. Pemerintah memberi stimulus bantuan Rp 600 ribu per bulan. Mulai dari April sampai Juni,” ujarnya.
“Selain itu, kebijakan restrukturisasi pinjaman di perbankan yang digulirkan pemerintah juga menjadi alat agar ekonomi tetap tumbuh. Dengan berbagai kebijakan stimulus ekonomi baik dari pemerintah maupun dari pemprov, kita harapkan ekonomi Kaltara dapat terus tumbuh. Covid-19 adalah bencana nasional dan dunia yang harus kita hadapi,” ujarnya.
Gubernur juga mendorong setiap pemerintahan desa di Kaltara mengalokasikan Dana Desanya untuk untuk memberikan BLT-Desa bagi keluarga yang kehilangan mata pencaharian atau pekerjaan, belum terdata menerima Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, dan Kartu Prakerja, serta yang mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun atau kronis. Dan, Pemprov Kaltara dalam kegiatan pembangunan tahun 2021, telah merencanakan dan menetapkan program-program yang berfokus pada recovery atau pemulihan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.(humas)