KAYANTARA.COM, TARAKAN-Antrean pembelian bahan bakar minyak (BBM) yang menjulang hingga ke tepi jalan di SPBU Mulawarman dan Kusuma Bangsa seperti tak pernah putus dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi ini membuat Pertamina Depo Tarakan merasa geram. Diduga, penyebab antrean pembelian BBM bersubsidi itu dikarenakan ulah oknum dari segelintir masyarakat atau yang biasa disebut pengetap.
Untuk itu, Depo Pertamina Tarakan akan berkoordinasi dengan Pemkot Tarakan maupun aparat penegak hukum guna mengatasi masalah klasik tersebut.
“Salah satu langka yang akan kita lakukan adalah menyusun formula untuk penyaluran BBM bersubsidi itu bersama pemerintah daerah,” kata Sales Branch Manager Rayon V Kaltimut, Pertamina Depot Tarakan, M Abdillah Rorke.
“Karena kita ingin semua masyarakat dapat menikmati BBM. Tidak hanya segelintir orang saja,” tegasnya menambahkan. Mengenai formula yang dimaksud, masih mau dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
Kendati demikian, tambah Abdillah, ketersediaan atau stok BBM di Tarakan di tengah kondisi tersebut hingga saat ini masih tercukupi. Ini sesuai komitmen Pertamina Depo Tarakan dalam rangka menyambut perayaan Natal dan tahun baru 2020.
“Kalau kebutuhan BBM di Tarakan secara angka seperti premium untuk penyalurannya ke masing-masing SPBU itu mencapai 8 ribu sampai 10 ribu liter per hari,” sebut dia. Sedangkan bahan bakar khusus (BBK) 5-7 ribu liter per hari. “Kecuali disetiap akhir pekan (weekend) biasanya sampai 8 ribu liter,” demikian Abdillah. (*)
Editor: Mansyur Adityo