Irwan Sabri Klaim Soal Lahan Beres, Dermaga Semaja Beroperasi Lagi

Wakil DPRD Nunukan Irwan Sabri berhasil melunakan hati masyarakat pemilik lahan jalan dermaha Feri Semaja (Foto : Budianshori/Niaga Asia)

KAYANTARA.COM, NUNUKAN – Sempat terhenti beroperasi lantaran klaim ganti rugi lahan jalan masyarakat, Dermaga Feri penyeberangan Semaja di Sei Menggaris, dikabarkan kembali akan dioperasikan setelah pendekatan DPRD Nunukan kepada masyarakat berbuah hasil.

“Ini kabar baiknya untuk pemerintah dan kita semua, masyarakat Sei Menggaris bersedia membuka jalan dan mempersilahkan beroperasinya pelabuhan Feri,” kata Wakil DPRD Nunukan Irwan Sabri, Senin (10/2).

Irwan menerangkan, tuntutan ganti rugi lahan yang sebelumnya menjadi persoalan telah terselesaikan dengan lobi-lobi DPRD kepada masyarakat pemilik lahan. Adapun tuntutan ganti rugi tanam tumbuh, sebagaimana permintaan warga, juga telah diselesaikan pemerintah daerah.

Dengan tidak adanya lagi klaim ganti rugi lahan dan tanam tumbuh, Dermaga Semaja yang pengoperasinnya terhenti sejak tahun 2018, bisa kembali berfungsi sebagai sarana penghubung daratan Nunukan, dengan daratan Sei Menggaris.

“Daratan Sei Menggaris bisa terhubung sampai Samarinda. Hal ini sangat membantu memudahkan transportasi barang dan orang antar pulau di kabupaten Nunukan,” ucapnya.

Kabar baik melunaknya masyarakat telah juga disampaikan ke pemerintah daerah. Melalui Sekretaris Daerah, Pemkab Nunukan meminta adanya bukti jaminan, tidak adanya lagi klaim ataupun tuntutan yang nantinya merujung pada pemberhentian kegiatan transportasi.

Pemerintah lanjut Irwan, meminta tokoh masyarakat membuat surat tertulis yang isinya kesepakatan bersama atas tidak adnaya lagi tuntutan lahan dan tanam tumbuh dan memberikan keleluasaan kepada pemerintah untuk memfungsikan pelabuhan feri.

“Ganti rugi lahan tidak mungkin. Karena lahan itu milik Kementerian Transmigrasi. Sedangkan ganti rugi tanam tumbuh telah dibayarkan pemerintah sebesar Rp200 juta,” sebut Irwan.

Namun demikian, Irwan meminta, pemerintah daerah kiranya bisa menganggarkan dana perbaikan atau peningkatan jalan menuju Dermaga Feri Semaja. Pasalnya, kondisi jalan disana sangat tidak memungkinkan dilalui kendaraan.

Rusaknya jalan akan mempersulit kegiatan transportasi, jalan-jalan yang berlubang dan becek membahayakan pengendara, terutama saat musim hujan. “Memang parah jalan di sana. Apalagi musim penghujan tidak bisa dilalui. Makanya saya minta pemerintah perbaikan jalan,” tuturnya.

Dermaga Feri Semaja, Sei Menggaris dibangun menggunakan dana APBN tahun 2014. Usai kegiatan kontruksi, Pemkab Nunukan sempat memfungsikan dermaga untuk kegiatan penyeberangan antar pulau, menggunakan Feri Manta.

Tahun 2018, Kementerian PUUR RI menganggarkan pembangunan jalan dari dermaga menuju jalan utama sebesar Rp13.868.430.741. Namun pekerjaan terkendala adanya klaim lahan, hingga proyek dihentikan dan putus kontrak dengan besaran realisasi pekerjaan hanya 20 persen. (*)

Editor: Mansyur Adityo
Sumber: NiagaAsia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here