Perpanjangan Runway Bandara Juwata Disesuaikan Anggaran dan Kebutuhan

Apron Bandara Juwata di Tarakan. Rencana pengembangan bandara, seperti perpanjangan runway, masih harus menyesuaikan anggaran dan kebutuhan. (Foto: Mansyur/Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Sebagai bandar udara terbesar di Kaltara, Bandara Juwata Tarakan terus melakukan pembenahan dan inovasi, sebagai upaya peningkatan pelayanan para pengguna jasanya. Termasuk, pergantian posisi pimpinan yang digelar pada 20 Februari 2020, juga diharapkan akan menjadikan pelayanan bandara lebih baik lagi.

Kepala Kantor UPBU Kelas I Utama Juwata Tarakan sebelumnya, Fandrinsyah Anwar menuturkan, perlu ada hal yang ditata sesuai aturan. Seperti contohnya, penerbangan internasional, untuk mengantisipasi virus Corona.

“Masalah koordinasi adalah hal yang utama. Jadi kedepan, kita berharap stakeholder dan unit kerja yang lain, tetap bisa mempertahankan koordinasi yang ada. Jadi, kedepannya bisa baik dan lebih baik lagi,” tuturnya, saat ditemui usai acara temu pamit, kemarin.

Sedangkan dari segi fasilitas, lanjutnya, dengan kondisi yang ada saat ini yang diperlukan perpanjangan runway, atau landasan pacu pesawat. Namun, diakuinya rencana perpanjangan runway ini tergantung dari anggaran, dan kebutuhan.

Tahun lalu, diakuinya timnya sudah melakukan studi dan tahun ini, hasilnya akan dikirimkan ke pusat untuk mendapatkan kebijakan, bagaimana Bandara Juwata ini kedepan. “Terkait dengan pengembangannya nanti,” katanya. Sementara, pejabat baru Agus Priyanto mengatakan apa yang menjadi program kepala kantor lama yang belum tuntas, akan diselesaikan. Nantinya, akan dilakukan bersamaan dengan orientasi yang ada dan dicari penyelesaian dengan sebaik-baiknya, bersama stakeholder dan Pemda.

“Apa yang menjadi permasalahan, akan dikerjakan bersama dan pasti akan bisa diselesaikan. Memang sekarang, banyak penerbangan yang tidak beroperasi, tapi itu karena dampak dari harga tiket. Mudahan, kedepannya kita bisa menarik Garuda lagi untuk bisa terbang di sini,” imbuhnya.

Agus berencana akan berkoordinasi dengan Pemda, maupun melakukan sosialisasi dan kampanye, di Tarakan punya fasilitas pariwisata yang bisa dijual. Sehingga, wisatawan memiliki keinginan untuk datang lebih tinggi.

Jika bisa bersinergi dengan Pemda, Agus mengaku akan bisa meningkatkan demand dengan memanfaatkan transportasi udara. Jika demand ada, maka pihak yang mencari untung juga banyak dan membuka peluang besar di Tarakan.

Sedangkan soal keamanan penerbangan maupun bawaan penumpang, Agus memastikan pihaknya selalu punya aturan pengawasan maupun meningkatkan kemampuan personel Avsec (Aviation Security). “Termasuk kargo, karena kan ada avsec juga di cargo. Ini saya mau lihat sarana dan prasarana dulu, setelah ini baru saya akan melakukan evaluasi mana saja yang kurang,” tegasnya. (*)

Reporter: Mansyur Adityo
Editor: Saud Rosadi

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here