95 Perawat RSUD Tarakan Dilaporkan Ada Kontak dengan Pasien Covid-19

Pasien Covid-19 Dikabarkan Meninggal Hoaks

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Direktur Utama RSUD Tarakan dr Hasbi Hasyim menegaskan kondisi pasien yang terkonfirmasi terjangkit Covid-19 hingga pukul 17.00 Wita, sudah stabil.

“Kondisinya stabil, tidak ada gejala. Kalau kemarin tuh lemas saja,” katanya kepada media ini.

Sehingga demikian kabar meninggalnya pasien yang beredar di media sosial tidak benar. “Tidak benar, itu hoaks,” tegasnya.

Namun, sebelum diketahui positif terjangkit Covid-19, berdasarkan hasil foto rontgen dan laboratorium RSUD Tarakan, pasien tersebut memperlihatkan tanda-tanda ke arah positif.

“Karena sudah ada tanda-tanda, akhirnya kita minta hasil labnya dan memang positif,” ujarnya.

Dia mengaku pasien yang berdomisili di RT 05 Kelurahan Pamusian Kecamatan Tarakan Tengah ini sebelumnya dirawat di ruang biasa, dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

“Sempat dirawat di ruangan biasa selama dua hari, tapi dia tidak ngaku gejalanya apa saja saat ditanya perkembangannya,” ungkapnya seraya mengatakan sempat dirawat di ruangan kelas 1 dan VIP.

Baca Juga :

Sambut Kejati Kaltim, Bupati: Motivasi Bagi Penegak Hukum di Malinau

Hasbi juga mengatakan sebelum dipindahkan ke ruang isolasi setelah dinyatakan positif Covid-19, keluarga pasien silih berganti menenaminya.

“Kita tidak tahu siapa saja nama-nama keluarganya yang sempat ngotot menemuinya, tapi sudah kami minta ke petugas untuk dilakukan tracing ke keluarganya dan rumahnya agar terus diawasi,” tuturnya.

Tak hanya keluarga pasien, perawat yang sempat keluar masuk atau melakukan kontak langsung dilakukan pemeriksaan darah.

“Kalau dari perawat yang sempat masuk di ruangan pasien itu ada 95 orang. Ini berdasarkan data yang kami terima hari ini. Untuk hasil pemeriksaan belum tahu, mungkin 2-3 hari kedepan,” sebutnya.

Selama di ruang isolasi, jelas Hasbi, keluarga pasien tidak diperbolehkan menemaninya. Hal ini untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut.

Saat ini ada 5 PDP yang masih ditangani di RSUD Tarakan dari sebelumnya berjumlah 7 orang kemudian dinyatakan 1 positif dan 1 negatif.

“PDP ini telah di isolasi dan kemungkinan akan dipulangkan karena kondisinya membaik,” timpalnya.

Hasbi juga membenarkan bahwa salah satu dokter telah menyebarkan informasi ke media sosial terkait pasien yang terkonfirmasi Covid-19. “Masyarakat memang harus tahu agar bisa menghindari, kan ini bukan aib,” tegasnya.

Baca Juga :

Peduli Korban Laka Speedboat, Gubernur Beri Santunan Pendidikan untuk Anak Korban

Disinggung soal alat pendukung penanganan PDD maupun yang sudah terkonfirmasi, Hasbi mengatakan sudah tidak ada masalah.

“Cuma media untuk mengirim specimen ke Batlitbangkes Surabaya tidak ada,” demikian Hasbi. (*)

Reporter: Mansyur Adityo