Sambut Lebaran, BI Kaltara Siapkan Rp364 Miliar untuk Penukaran Uang Kecil

Ilustrasi (Foto: Googel)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Kebijakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia di beberapa provinsi di Tanah Air sepertinya telah merata, di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Misalnya BI Kalimantan Timur, baru-baru ini telah memutuskan untuk meniadakan tradisi penukaran uang kecil secara keliling yang kerap dilakukan tiap tahun.

Hal ini guna menghindari kerumunan orang yang berpotensi terjadinya penularan virus corona. Demikian juga di BI Kaltara dalam menyambut hari raya Idul Fitri 1441 hijriah/2020 masehi, dengan tetap membuka layanan penukaran uang baru dengan nominal Rp2 ribu, 5 ribu, 10 ribu, dan 20 ribu di setiap bank.

Bahkan, Kepala Kantor Perwakilan BI Kaltara, Afrizal mengatakan, pihaknya telah menyediakan ketersediaan uang pecahan sebanyak Rp345 miliar untuk melayani permintaan 35 bank yang beroperasi di Kaltara.

“Sudah dibuka mulai hari (13/5/2020) ini. Dan sejak tanggal 23 April kemarin bank-bank sudah menarik uang kebutuhan puasa dan lebaran. Puncak transaksi penukaran uang ini diperkirakan terjadi minggu depan,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (13/5/2020).

Namun penukaran uang receh tersebut hanya dipusatkan di setiap perbankan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yakni sosial dan physical distancing.

“Kalau tahun lalu bersama perbankan di seluruh Indonesia kita melakukan kas keliling atau nongkrong di tempat fasilitas umum. Tahun ini hanya di bank saja, karena sosial dan physical distancing maupun adanya pemberlakuan PSBB,” kata Afrizal.

Kepala Perwakilan BI Kaltara, Afrizal (Foto: Mansyur)

Jika dibandingkan lebaran tahun lalu, ketersediaan uang receh menjelang lebaran 2020 ini terjadi penurunan hingga 30 persen. “Tahun ini berkurang 30 persen. Karena tahun lalu itu kita siapkan lebih Rp600 miliar, tahun ini cuma Rp345 miliar. Faktornya karena mobilitas masyarakat di tengah pandemi corona ini yang berkurang,” katanya.

Hal ini juga yang memicu berkurangnya permintaan uang baru dari sejumlah perbankan se-Kaltara dengan persentase berkisar diantara 29-30 persen.

“Faktor lainnya karena kita (BI) juga terus menggalakan uang non tunai. Jadi masyarakat sekarang sudah terbiasa transaksi non tunai melalui aplikasi, seperti QRIS,” ungkapnya.

Dia menambahkan, dalam transaksi penukaran uang receh pihaknya tidak memberikan batasan, lantaran stok uang lebih dari cukup. “Kita sanggup menyediakan berapapun permintaan masyarakat,” tegasnya.

Afrizal mengimbau kepada seluruh perbankan tetap mengedepankan sosial dan physical distancing. “Kami juga menghimbau agar masyarakat melakukan penukaran uang di tempat yang resmi yaitu di bank. Dan kami juga mengimbau untuk tetap hati-hati peredaran uang palsu,” demikian Afrizal. (*)

Reporter: Mansyur Adityo

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here