Fernando Sinaga: Unsur 4 Pilar MPR RI Bisa Dimasukan Kembali Dalam Kurikulum Sekolah

Anggota Komite III DPD RI Fernando Sinaga ketika gelar sosialisasi empat pilar MPR RI di Tarakan.

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Anggota Komite III DPD RI, Fernando Sinaga melaksanakan sosialisasi empat pilar Majelis Permusyarawatan Rakyat (MPR) RI di Kota Tarakan, Kaltara, Jumat (19/6/2020).

Dalam agenda kerja senator Kaltara ini, Fernando menegaskan beberapa poin dari empat pilar tersebut. Pertama, sebut dia, bahwa pancasila sebagai dasar dan ideologi pancasila.



Selanjutnya, Undang-undang (UU) adalah dasar negara republik Indonesia tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR. Dan NKRI sebagai bentuk dasar negara.

Dijelaskan Fernando, tujuan sosialisasi empat pilar MPR RI tersebut di antaranya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, Undang-undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhinneka Tunggal Ika, dan Ketetapan MPR.

Sosialisasi yang dilaksanakan di GBI Calvary Charistmatic Tarakan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ini dihadiri kurang lebih 100 orang. Mereka adalah anggota dan pengurus Departemen Pemuda dan anak GBI dan GMKI. Dari pantauan media ini, peserta sebelum memasuki ruangan diperiksa suhu tubuhnya, kemudian diwajibkan memakai masker dan cuci tangan dengan sabun bersama air mengalir.

Fernando Sinaga secara simbolis memberikan paket bantuan sosial kepada warga terdampak Covid-19.

“Tujuan lain dari sosialisasi ini untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya.

Sebab itu, tegas Fernando, semua kalangan masyarakat di Indonesia, termasuk generasi muda di Kaltara, harus mencintai NKRI. “Karakter yang teguh, berintegritas adalah modal dasar dari semua hal,” tandasnya.

Peserta sebelum memasuki ruang pertemuan terlebih dahulu diperiksa suhu tubuhnya

Dia menambahkan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan warisan dasar bangsa Indonesia yang menjadi kesepakatan bersama untuk dijaga dan mencegah dari perpecahan.

“Unsur-unsur ini bisa kembali dimasukan dalam kurikulum sekolah, sehingga sedini mungkin wawasan kebangsaan dan mencintai serta menjaga Tanah Air bisa terbentuk. Tentunya formatnya harus disesuaikan dengan keadaan masa kini,” imbuhnya. Dalam kesempatan itu, Fernando Sinaga menyempatkan memberi bantuan sosial kepada masyarakat terdampak Covid-19. (sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here