KAYANTARA.COM, TARAKAN – Melistriki desa-desa terpencil memiliki tantangan tersendiri. Jarak yang jauh dan akses yang sulit ditempuh menjadi tantangan yang kerap kali ditemui oleh petugas PLN.
Hasmon Karaeng, seorang petugas PLN yang bertindak sebagai pengawas proyek listrik pedesaan, harus melalui perjalanan sejauh 62.5 kilometer (km) dengan jalan berupa medan tambang yang belum beraspal.
Durasi perjalanan selama dua jam harus ditempuh dari pusat kota Malinau demi melistriki enam desa di Kecamatan Malinau Selatan dan Kecamatan Malinau Selatan Ilir, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Ketika hujan turun tak jarang, mobil yang digunakan untuk mengangkut material terjebak dalam kubangan tanah.
“Terpaksa kalau sudah begitu kita harus turun dari mobil dan mendorong. Kalau tidak begitu ya kita tidak bisa sampai ke lokasi pembangunan,” tutur Hasmon dalam siaran pers PLN, Selasa (4/8/2020).
Meskipun penuh dengan tantangan, Hasmon dan rekannya selalu menjalani pekerjaan dengan penuh keikhlasan.
“Ikhlas, sangat ikhlas. Seluruh lelah perjuangan terbayar ketika melihat desa-desa terang menyala,” ujarnya.
PLN terus mewujudkan komitmen untuk menerangi hingga ke ujung negeri. Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur untuk melistriki enam desa yang tersebar Kecamatan Malinau Selatan dan Kecamatan Malinau Selatan Ilir yang kini telah rampung.
Keenam Desa tersebut adalah Desa Bila Bekayuk, Long Loreh, Sengayan, Pelencau , Long Adiu, Punan Long Adiu.
“Pekerjaan konstruksi tiang dan penarikan jaringan sudah dilakukan. Sekarang tim tengah memastikan kesiapan material untuk penyambungan listrik bagi calon pelanggan pada keenam desa tersebut.
PLN tengah menanti untuk segera menyambung sedikitnya 600 calon pelanggan baru disana,” jelas General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UIW Kaltimra), Sigit Witjaksono.
Untuk melistriki enam desa tersebut PLN membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 33.23 kilometer sirkit (kms) dan jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 10.19 kms. Pasokan listriknya akan disuplai oleh PLTD Malinau yang saat ini berjalan dengan sistem isolated.
Selesainya proyek pembangunan listrik pedesaan di Malinau tentunya merupakan angin segar bagi para warga yang telah mendamba listrik selama ini. Selama ini, masyarakat mengandalkan genset pribadi dan listrik swadaya untuk menyalakan listrik di rumah-rumah.
Saat ini PLN tengah melakukan persiapan sosialisasi kelistrikan, sambil menunggu kesiapan penyambungan bagi warga disana.
“Sosialisasi sebelum penyambungan listrik perlu kita lakukan, supaya warga memahami bagaimana menggunakan listrik secara aman dan bahaya apa yang harus diwaspadai. Tentunya kita berharap semuanya berjalan lancar supaya listrik untuk keenam desa tersebut segera tersambung sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,” tutup Sigit. (sur)