Kapten Kaltara Resmi Terbentuk, Butuh Ratusan Tenaga Kerja Kontrak di Luar Negeri

Kapten juga Sediakan Beasiswa Bergulir Sekolah di Luar Negeri sembari Bekerja

Ketua Umum Kapten Indonesia, Abdul Rauf. (Foto: Mansyur/Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Komunitas Penyedia Tenaga Kerja Internasional (Kapten) Indonesia Kalimantan Utara (Kaltara) resmi terbentuk.

Pengurus DPW Kaltara ini dilantik langsung oleh Ketua Umum DPP Kapten Indonesia Abdul Rauf di ruang pertemuan Hotel Harmonis, Minggu (30/8/2020) malam tadi.

Dia menerangkan Kapten adalah organisasi penyedia tenaga kerja di luar negeri yang bekerjasama pihak perusahaan dan pemerintah dalam hal ini BUMN serta BUMD guna mengatasi masalah pengangguran di negeri ini termasuk di Kaltara.

“Peluang lapangan kerja di luar negeri banyak sekali, tahun ini saja ada 15 juta dengan sistem kontrak dua sampai tiga tahun. Ada 115 negara yang sudah bekerjasama dengan Kapten,” ujarnya kepada wartawan usai melantik pengurus DPW Kapten Kaltara.

Selama masa kontrak dua atau tiga tahun itu, pekerja tidak diperkenankan kembali ke Tanah Air sebelum masa kontrak kerjanya selesai agar tak menimbulkan biaya tambahan yang dibebankan kepada pihak perusahaan atau pemerintah.

“Ketika mereka pulang dari luar negeri, kita (Kapten) fasilitasi membuka usaha mikro, kecil maupun menengah hingga menjadi usaha skala besar nantinya. Atau menjadi karyawan di perusahaan yang menjadi rekanan kita sesuai kesepakatan awal,” katanya.

Bahkan Kapten juga akan memfasilitasi pendanaan modal awal melalui program perbankan atau koperasi kepada setiap pekerja yang telah selesai magang di luar negeri dalam membuka usahanya di Tanah Air.

“Untuk pengurus DPW Kapten Kaltara kami minta segera melakukan pendataan warga yang membutuhkan pekerjaan di setiap kelurahan sekaligus sosialisasi program Kapten, di Kaltara kita siapkan kuota ratusan orang,” pintanya.

Disamping melakukan pendataan calon tenaga kerja untuk dimagangkan di luar negeri, Kapten Kaltara juga akan mendata seluruh perusahaan lokal, asing maupun BUMN yang ada di Bumi Benuanta untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan. Tentunya tenaga kerja yang terampil, professional dan handal.

Minimal, sebut Abdul Rauf, setiap perusahaan menyediakan kuota tenaga kerja sebanyak lima orang.  “Intinya tenaga kerjanya kita yang siapkan dan kita yang latih di luar negeri, tapi dengan catatan perusahaan atau pemerintah yang membutuhkan itulah yang menanggung seluruh biaya kebutuhan calon pekerja selama di luar negeri, mulai dari passport, visa, transport, akomodasi dan lainnya selama masa kontrak kerjanya,” bebernya.

Sejauh ini, Kapten sudah melakukan hal tersebut dengan sejumlah perusahaan maupun Pemprov Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Maluku dan beberapa provinsi lainnya di Indonesia.

Abdul Rauf menambahkan, Kapten juga memiliki program beasiswa bergulir kepada pelajar yang akan disekolahkan di luar negeri. Sasaran program ini bekerjasama dengan Pemprov dan Pemda setempat untuk menuntaskan angka pengangguran.

“Ada dua pilihan dalam program beasiswa bergulir ini, pertama apakah dia hanya mau sekolah saja atau sekolah sambil bekerja di luar negeri. Kalau dia sambil bekerja selayaknya tenaga kerja lainnya, dia bisa digaji diatas Rp20 juta sebulan seperti yang terjadi di Jepang,” urainya.

“Program ini kita punya kuota sebanyak 7 ribu yang dibagi untuk 7 ribu kampus di Indonesia. Setiap kampus kita kasih seribu anak. Di Kaltara kami tawarkan kuotanya 200 orang, tapi bisa juga lebih,” tambahnya.

Jika Pemprov Kaltara atau pemda dari lima kabupaten kota di Kaltara berminat menginvestasikan Rp24 miliar untuk program tersebut, Kapten memastikan di tahun kedua dana tersebut akan dikembalikan.

“Misi kita lebih bamyak pekerjaan daripada yang  pengangguran. Artinya kita menciptakan lapangan pekerjaan dan SDM yang dibutuhkan,” sebutnya. “Mengenai batas umur pekerja di luar negeri berbeda-beda, misalnya di Jepang maksimal berumur 26 tahun, Malaysia 45 tahun, Korea dan lainnya 30 sampai 35 tahun,” demikian Abdul Rauf. (sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here