Tahun Ini, Musibah Kebakaran di Juata Laut Sudah Tiga Kali

PMK Minta Masyarakat Jangan Ambil Peran dalam Padamkan Api

Musibah kebakaran yang terjadi di RT 17 Kelurahan Juata Laut siang tadi.

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Musibah kebakaran di RT 17 Kelurahan Juata Laut Kecamatan Tarakan Utara, Kamis (3/9/2020), berhasil dipadamkan sekitar pukul 12.55 Wita.

Meski begitu, lima rumah warga berbahan dasar kayu dan satu rumah beton tak berhasil diselamatkan akibat amukan si jago merah. Termasuk satu rumah warga lainnya ikut terdampak. Sehingga total keseluruhan berjumlah tujuh rumah.

Namun upaya Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Tarakan dalam menjinakan si jago merah sempat terkendala karena sempitnya akses jalan masuk untuk mengerahkan sejumlah unit mobil pemadam.

“Alhamdulillah berhasil dipadamkan dan dilakukan pemblokiran, sehingga api tidak melebar meski ada sedikit kendala di akses jalan dan banyaknya parkiran motor,” kata Kepala Bidang PMK Tarakan, H.Eko Santoso kepada wartawan saat ditemui di lokasi kejadian.

Pihaknya mengharapkan musibah serupa tak terulang lagi di Juata Laut maupun daerah lainnya di Bumi Paguntaka. Karena, musibah kebakaran di RT 17, sebut Eko, merupakan ketiga kalinya setelah kejadian yang sama di RT 20 dan RT 7 Juata Laut.

“Dengan intensitas kejadian yang relatif cukup tinggi, kita berharap kesiapsiagaan semua pihak, termasuk kemampuan masyarakat untuk menghadapi risiko, maka perlu kita tingkatkan,” ujarnya.

“Jadi ketika ada kejadian serupa, masyarakat bisa cepat tanggap untuk segera mengambil tindakan. Salah satu kecepatan dan ketanggapan itu agar masyarakat segera melapor, sehingga PMK segera mengambil tindakan. Terlambatnya masyarakat melapor berdampak berpotensi membesarnya api,” tambah Eko.

Pihaknya juga mengharapkan kerja sama masyarakat dalam upaya memadamkan api. Dia meminta saat petugas melakukan pemadaman, masyarakat jangan ambil peran. “Percayakan saja kepada aktivitas kami. Tidak perlu masyarakat ambil peran,” pintanya.

Dia mengungkapkan, salah satu kendala utama di Juata Laut ketika terjadi musibah kebakaran adalah minimnya suplai air. Bahkan, hidran di Tarakan Utara belum juga terpasang hingga sekarang ini.

“Ke depan akan kita pasang hidran di titik-titik strategis. Dalam rangka me-manage keselamatan, maka ke depanya harus menjadi kebijakan priortias dari semua pihak,” demikian Eko. (eby/sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here