KAYANTARA.COM, MALINAU – Plt Bupati Malinau Dr.Topan Amrullah berharap kepada generasi muda untuk dapat menanamkan idiologi negara adalah pancasila. Sebab, negara Indonesia memiliki demokrasi yang berlandaskan pancasila.
“Karena idiologi pancasila ini sudah menjadi dasar bagi setiap warga negara Indonesia. Makanya, generasi muda harus hapal,” ujar Topan, saat ditemui usai mengikuti upacara virtual memperingati hari kesaktian pancasila, Kamis (1/10).
Diakuinya, era teknologi saat ini masih merasa sedih terhadap generasi muda saat ini. Mengapa demikian, karena masih ada yang belum menghapal tentang pancasila tersebut. “Kita merasa sedih ketika generasi muda yang tidak menghapal pancasila itu. Misalnya ditayangkan di televisi dan media sosial, ada yang tidak bisa hapal. khususnya ditingkat SMA dan Mahasiswa juga tidak hapal pancasila,” tutur dia.
Padahal menurut dia, pancasila ini sudah menjadi dasar negara dan menjadi kebangaan bagi bangsa dan negara. “Kalau kita tidak merasa itu adalah idiologi bangsa, tentu merasa tertinggal dank e depan tidak akan bisa paham terhadap nilai-nilai pancasila itu,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Topan mengatakan dalam peringatan hari kesaktian pancasila ini tentu memflascak kembali terhadap peristiwa G-30 S/PKI yang mana memiliki sejarah kelam. “Dalam sejarah itu, ada upaya merongrong dasar negara pancasila ini. Dengan adanya peringatan pancasila ini untuk merefres dan menyegarkan bagaimana peristiwa kelam dan menyedihkan itu,” ungkapnya.
Dia pun patut bersyukur, dalam pelaksanaan upacara hari kesaktian pancasila ditengah situasi pandemi covid-19 tetap terlaksana dengan baik. Tanpa mengeyampingkan protokol kesehatan. “Jadi pelaksanaan upacara dilaksanakan secara virtual dengan menjalankan protokol kesehatan,” katanya.
Karena itu, lanjut Topan, peringatan G-30 S/PKI ini memang sangat diperlukan diedukasikan kembali ketengah-tengah masyarakat. “Bisa diedukasikan dengan berbagai macam media sosial. Melalui stasion televisi, dan beragam media lain,” ujarnya.
Pada prinsipnya, kata Topan, dengan adanya sejarah ini jangan pernah dilupakan. “tetapi kita juga jangan tenggelam dalam peristiwa elam itu. Justru harus menjadi kilas balik buat generasi sekarang dan kedepan. Bahwa negara pernah mengalami persitiwa yang harus diingat selalu,” pungkasnya. (adv/eby)