Tanam Padi Bersama Warga, Ingkong Ala: Tingkatkan Ketahanan Pangan Berkonsep Kearifan Lokal

Calon wakil bupati Ingkong Ala saat mengikuti menanam padi secara tradisional atau warga setempat menyebutnya Nugal di Kilometer 27 Desa Jelarai Tengah Bulungan, akhir pekan lalu.

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Keakraban masyarakat Kabupaten Bulungan bersama calon wakil Bupati Bulungan periode 2021-2024 yakni Ingkong Ala masih terlihat awet.

Hal itu tergambarkan saat cawabup nomor urut 1 yang maju bersama Syarwani di Pilkada Bulungan 9 Desember ini ketika mengikuti tanam padi bersama warga di Kilometer 27. Persisnya di Desa Jelarai Tengah yang berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Bulungan dengan Berau Kaltim, pada Sabtu (17/10/2020) lalu.

Ratusan warga setempat turut hadir dalam acara menanam padi secara tradisional di atas lahan seluas 3 hektar tersebut. Menanm padi warga setempat biasa menyebutnya nugal.

Tassa Gung (45), salah seorang warga di desa itu mengatakan bahwa budaya  bercocok tanam  suku Dayak telah lama dilakukan petani secara turun temurun yang dulunya hanya mengandalkan air hujan saat  musim hujan tiba.

“Ini budaya turun temurun menanam padi di ladang. Caranya dengan menancapkan tombak atau batang kayu ke permukaan tanah tempat benih padi ditanam,” ungkapnya.

Bercocok tanam dengan konsep kearifan lokal yang dilakukan secara gotong royong ini merupakan budaya yang unik dengan kebersamaan dan kekeluargaan. Nugal dilakukan setelah lahan selesai dibersihkan beberapa hari sebelumnya.

“Bercocok tanam yang sederhana ini sekaligus menjalin tali silaturahmi antar masyarakat desa untuk ciptakan budaya gotong-royong. Intinya, kegiatan ini untuk meningkatkan persaudaraan dan kebersamaan yang berkelanjutan,” tambah dia.

“Kami berterima kasih kepada Ingkong Ala yang ikut hadir dalam kegiatan Nugal ini, mudah-mudahan beliau  bersama Syarwani terpilih sebagai kepala daerah Bulungan,” harap Tassa Gung.

Sementara itu, Ingkong Ala menegaskan, Nugal padi salah satu bagian untuk meningkatkan produksi pangan dengan pola tradisional dan kearifan lokal.  Apalagi, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan telah menyiapkan puluhan ribu hektar kawasan lumbung pangan nasional.

“Kegitan nugal padi Ini merupakan cara menjaga tradisi dan kearifan lokal untuk meningkatkan produksi pangan khususnya beras. Kita berharap ketahanan pangan di Bulungan sekaligus juga mampu menyuplai hasil pertanian ke wilayah Kaltara sesuai,” tegasnya.

Nugal, lanjut dia, sebagai budaya agraris yang akan menjadi perhatian pemerintah yang menggalakkan sektor pertanian dengan semangat gotong royong kekeluargaan dan kebersamaan.

“Sesuai visi misi kami, kita akan perkuat sektor pertanian apalagi Bulungan jadi salah satu daerah penyangga Ibu kota negara (IKN).” Ujarnya.

Ada beberapa proyek strategis nasional yang dibangun pemerintah pusat di Bulungan saat ini. Seperti pembangunan PLTA Peso, proyek Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning, dan Kota Baru Mandiri.

Ketiga proyek nasional ini dipastikan akan menyerap tenaga kerja yang banyak. “Hal ini akan berhubungan erat dengan produk pertanian kita, khususnya penyediaan pangan bagi para pekerja di proyek strategis nasional tersebut,” pungkasnya. (toy)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here