KAYANTARA.COM, MALINAU – Hari ini, 26 Oktober 2020, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau genap berusia 21 tahun.
Diusianya itu, banyak prestasi yang telah diukir. Hal ini tak terlepas dari komitmen dan kerja keras dalam mewujudkan lima pilar pembangunan dan empat komitmen daerah.
Bahkan Pemkab Malinau juga meraih penghargaan dari salah satu lembaga ternama di Indonesia.
“Selama perjalan 21 tahun ini, Malinau terus menerus meraih penghargaan dan pengakuan atas semua komitmen dan kerja keras pemerintah daerah selama ini,” ungkap Plt Bupati Malinau Topan Amrullah, pada Senin (26/10).
Penghargaan dan pengakuan itu, sebut Topan, tahun ini Pemkab Malinau mendapatkan penghargaan dari Badan Pemeriksa Keuangan yaitu opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas pengelolaan keuangan daerah tahun anggaran 2020.
“Tentu ini penghargaan yang ketujuh kalinya secara berturut-turut,” ujarnya. Tak hanya itu, lanjut Topan, penghargaan Top Pembina BUMD yang diberikan kepada Bupati Malinau Dr.Yansen TP, TOP Of The Top BUMD 2020 dan Top BUMD Award 2020 sektor PDAM kepada perusahaan air bersih Apa’mening.
“Selain ada juga pengahargaan kalpataru dengan kategori penyelamat lingkungan kepada masyarakat adat Punan Adiu di Desa Punan Adiu Kecamatan Malinau Selatan Hilir,” beber dia.
Bahkan, kata Topan, pada pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 5 tingkat Provinsi Kaltara, Malinau juga meraih penghargaan yang diberikan kepada kafilah asal Malinau. Dan Malinau berada di urutan kedua.
“Begitu pula penghargaan sebagai kabupaten inspiratif dan inovatif dalam pelaksanaan konvergensi percepatan pencegahan stunting oleh Provinsi Kaltara sebagai juara satu,” ungkapnya.
Tak kalah penting, lanjut Topan, beberapa lembaga adat yang ada di Malinau mendapatkan pengakuan terhadap warisan budaya tak benda dari Kemendikbud.
“Yaitu ritual khusus (ritus) Mamat dari Etnis Kenyah, ritual khusus (ritus) Pekiban dai etnis kenyah sub suku Lepu’tau dan adat istiadat dolop dari etnis tinggalan,” urainya.
Disektor pendidikan, kata Topan, Pemkab Malinau juga memberikan penghargaan kepada setiap sekolah yang ada di Malinau dengan melihat lingkungan sekolah yang serasih (sehat, terawat, dan bersih).
“Tentu penghargaan ini sesungguhnya tidak hanya bermana pengakuan akan kinerja seluruh elemen pemerintah daerah, DPRD, Swasta dan masyarakat. Tetapi mengandung nilai korektif untuk semakin memperbaiki kinerja sebagai bentuk tanggungjawab mewujudkan perubahan yang semakin maju dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Malinau,” bebernya.
Namun demikian, lanjut Topan, dengan berbagai penghargaan yang diberikan tentu tidak boleh terlalu berbangga dengan segala prestasi dan penghargaan yang diperoleh. “Karena memang masih banyak pekerjaan rumah, cita-cita dan target kinerja yang harus diselesaikan,” pungkasnya. (adv/eby)