KAYANTARA.COM, MALINAU – Seperti biasanya tournament sepakbola liga 1 atau Bupati Cup diselenggarakan. Namun hingga dipenghujung akhir tahun ini, Askab PSSI Malinau masih belum berani dikarenakan situasi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Kepada Koran Kaltara, Ketua Askab PSSI Malinau Jesli Lagan menuturkan, sebenarnya pihaknya pada September lalu telah menjadwalkan tournament liga I atau Bupati CUP tersebut. “Hanya saja dikarenakan adanya situasi corona ini, sehingga kita tidak bisa laksanakan,” ujar Jesli, Selasa (15/12).
Kendati demikian, jadwal yang telah tersedia akan diundur dan tetap dilaksanakan di tahun 2021 mendatang. “Tetapi kita melihat kembali situasi yang ada. Dan kita berharap aktifitas kegiatan sepakbola di malinau kembali seperti biasanya,” katanya.
Saat ini, kata Jesli, yang bisa dilakukan hanya mengenjot dan memberikan pembinaan dan pelatihan saja. “Jadi sesuai dengan jadwal kegiatan tetap seperti biasa melakukan pembinaan saja. Seperti usia dini dengan dinas pendidikan tetap berjalan,” katanya.
Begitu pula, pertandingan suratin usia 15 dan 17 tahun juga tetap dilakukan pembinaan. “Dan biasanya itu yang mensponsori dari club-club sepak bola yang ada di Malianu,” ungkapnya.
Termasuk juga, lanjut Jesli, tim sepakbola putri yang saat ini masih terus menjalani pelatihannya. Sebab, mereka memiliki potensi untuk mengikuti Pon di tahun 2021 nanti. “Apalagi mereka mewakili Kaltara pada pra pon sebelum corona. Jadi kita tetap memberikan dorongan kepada teman-teman untuk melakukan pembinaan,” katanya.
Tak hanya itu, lanjut Jesli, pihaknya meminta kepada seluruh pelatih dan club bola yang ada di setiap kecamatan terus melakukan pembinaan di masing-masing kecamatannya. “Jikalau situasi sudah memungkinkan di tahun 2021, tentu kita akan melakukan seleksi dan kompetensi yang terbaik tentu akan dibina di tingkat kabupaten,” tutur dia.
Berkaitan dengan adanya sekolah sepakbola, menurut dia, tentu satu langkah strategis dalam merekrut pemain sepak bola di Malinau ini. “Kami dari Askab PSSI Malinau tentu sangat mendukung,” katanya.
Bahkan, menurut dia, dimungkinkan di setiap kecamatan itu harus memiliki SBB tersebut. “Karena sudah menjadi komitmen bersama. Apalagi memagn di setiap kecamatan memiliki potensi pemain sepakbola mulai dari usia dini,” katanya.
Diakuinya, dalam waktu dekat ini untuk di Kecamatan Malinau Kota khususnya di tiga desa yakni Desa Malinau Hilir, Desa Batu Lidung dan Tanjung Keranjang akan membuat sekolah sepakbola.
“Mereka sudah mengkomunikasikan ke pengurus Askab PSSI Malinau. Secara khususny di desa tanjung keranjang sudah bersepakat tinggal membentuk kepengurusan sekolah sepakbola saja,” pungkasnya. (adv)