Uang Rp311 Juta di Rekening Nasabah BRI Tarakan Hilang Misterius

Nurbaya, salah seorang nasabah BRI di Tarakan kehilangan uang sebesar Rp311 juta di rekeningnya

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Nurbaya, salah seorang nasabah BRI di Tarakan kehilangan uang sebesar Rp311 juta di rekeningnya pada Sabtu, 12 Desember 2020 lalu.

Diceritakan Nurbaya melalui dua kuasa hukumnya, Edi Siswanto dan Derry Ramadhan ketika Nurbaya hendak melakukan transaksi Mobile Banking (M-banking) BRI melalui smartphone miliknya, tiba-tiba signal smartphonenya hilang.

Lantaran tak bisa mengakses M-banking, Nurbaya lalu meminta suaminya untuk mengecek saldo rekening secara manual di ATM. Ketika di cek, saldo di rekening yang tadinya Rp311 juta tersebut raib dan hanya menyisakan Rp79 juta.

Nurbaya dan suami langsung menelpon call center BRI untuk memblokir rekening. Namun proses pemblokiran itu terkendala, dikarenakan bank tutup pada hari Sabtu. Nurbaya lalu membuat laporan ke pihak kepolisian di Polres Tarakan mengenai kasus yang menimpanya.

Tidak hanya itu, dirinya juga mendatangi gerai Telkomsel terdekat guna menanyakan kenapa nomor HP miliknya tidak dapat digunakan sama sekali.

“Belakangan diketahui, ternyata nomor HP ini aktif tapi orang lain yang gunakan, anehnya lagi nomor itu sudah berubah jadi pasca bayar dengan nama sama tapi NIK KTP dan KK berbeda,” ungkap Nurbaya.

Tidak hanya mendatangi pihak Telkomsel, Nurbaya menambahkan, pihaknya juga mendatangi kantor BRI terdekat guna meminta penjelasan lebih detail, raibnya uang ratusan juta tersebut.

“Dari pihak bank, menjelaskan hanya ATM saja yang diblokir tapi m-Banking dan rekening tidak di blokir, makanya uang saya itu tetap hilang,” bebernya.

Selain itu, Nurbaya mengungkapkan, dari pihak BRI juga seolah lempar bola panas dengan menyalahkan pihak Telkomsel, yang merubah data nomor HP tanpa seizin dari pemengang nomor terlebih dulu.

“Pihak BRI ini mengakui kesalahannya dengan alasan kelemahan sistem, sebaliknya Telkomsel juga mengakui kesalahannya sambil melempar bola panas ke BRI, dengan alasan masalah uang ada dipihak bank,” pungkasnya.

Nurbaya menyebutkan, dari hasil prin out rekening koran terdapat banyak transaksi mencurigakan, yang membuat raibnya uang ratusan juta itu. Di mana, total keselurhan dari transaksi mencurigakan itu mencapai Rp311 juta.

“Saya berharap kasus ini berhasil terungkap dan uang itu bisa dikembalikan, karena uang itu digunakan untuk memutar modal usaha sembako yang saya jalani,” harapnya. (hil)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here