Temui Menteri PPN, Gubernur Zainal Minta Pembangunan Jalan Perbatasan Dipercepat

Gubernur Zainal A.Paliwang foto bersama Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa di Jakarta.

KAYANTARA.COM, JAKARTA-Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang menemui Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa.

Pertemuan ini berlangsung di Kantor Kementerian PPN/Bappenas di Jakarta, pukul 19.00 hingga 19.45 WIB, Kamis (18/3/2021).

Banyak hal yang disampaikan Gubernur Zainal kepada Menteri Suharso. Di antaranya percepatan jalan perbatasan, dan kondisi jalan perbatasan yang memperihatinkan.

“Kita minta dipercepat agar jalan perbatasan itu bisa fungsional, bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, agar roda perekonomian masyarakat berjalan lancar,” kata Gubernur Zainal usai bertemu Menteri Suharso.

Keinginan Gubernur Zainal disambut baik oleh Menteri Suharso. Bahkan menjadi atensi bagi Kementerian PPN/Bappenas.

“InsyaAllah beliau (Menteri Suharso) akan support membangun Kaltara. Mengingat, Kaltara beranda depan Indonesia,” kata mantan Wakapolda Kaltara ini.

Untuk diketahui, pembangunan jalan perbatasan di Kaltara dimulai 2019 lalu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Jalan nasional ini dibagi atas tiga ruas. Yaitu Long Boh hingga Malinau sepanjang jalan 614,55 km, ruas jalan paralel perbatasan dari Malinau hingga Long Midang sampai di Tau Lumbis-Nunukan 352,04 km, dan Malinau menuju Krayan Nunukan dengan panjang sekitar 200 km.

Pembangunan jalan perbatasan di Kaltara mencakup pembangunan jalan, pemeliharaan serta pembangunan jembatan.

Pada 2019, pembangunan jalan Long Boh-Metulang-Long Nawang dengan nilai kontrak Rp209,9 miliar dengan progress fisik pengerjaannya mencapai 93,37 persen. Jalan Long Pujungan-Long Kemuat (buka hutan) dengan nilai kontrak Rp59,9 miliar realisasi fisiknya mencapai 98,49 persen.

Pembangunan jalan Long Nawang-Long Pujungan (buka hutan) segmen 1 dan 3 dengan total anggaran Rp224,7 miliar dengan realisasi rata-rata di atas 97 persen. (sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here