KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR– Kondisi stunting atau gagal tercatat dialami 26,67 persen anak Indonesia.
Untuk mencegah stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan melaksanakan Rembuk Stunting di Ruang Serbaguna Lantai II Kantor Bupati Bulungan, Senin (12/4).
Kegiatan ini sekaligus mencanangkan Gerakan Membangun Pangan Gizi Kabupaten Bulungan (Gempagi Bulungan).
Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si didampingi Sekretaris Daerah, Drs H Syafril menjelaskan, kegiatan mencegah stunting selaras dengan visi daerah Mewujudkan Kabupaten Bulungan yang Berdaulat Pangan, Maju dan Sejahtera.
Diharapkan seluruh jajaran Pemkab dapat turut serta berperan mengakhiri segala bentuk malnutrisi, termasuk stunting pada bayi dua tahun dan balita atau bayi lima tahun yang termasuk golongan rawan kekurangan gizi.
Diterangkan, stunting ini merupakan persoalan serius yang harus diatasi bahkan diantisipasi, karena stunting lebih dari sekedar kita melihat pemandangan anak balita dalam kondisi yang menyedihkan.
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak baik pertumbuhan tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
“Ini juga merupakan bagian dari upaya Pemkab Bulungan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals, di mana salah satu tujuan yang ingin kita capai yaitu menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik serta meningkatkan pertanian berkelanjutan,” urai Bupati. (hms)