KAYANTARA.COM, MALINAU-Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Perkim (DPUPR Perkim) Kabupaten Malinau, Tomi Labo mengaku optimistis pengerjaan jalan tani sepanjang seratus kilometer akan rampung dalam program 100 hari kerja Bupati Wempi W Mawa dan Wakil Bupati Jakaria.
Bahkan, Tomi mengaku penyelesaian jalan tersebut bisa melebih target yang dibebankan.
Hal ini tak terlepas dukungan yang diberikan empat perusahaan swasta di Bumi Intimung.
“Kami sudah melakukan pertemuan dengan empat perushaan (BDMA, AMK, KPUC dan Inhutani) yang akan mengambil bagian dalam percepatan pengerjaan jalan tani 100 kilometer ini,” ujrnya, Senin (19/5/2021).
Selain dari perusahaan, pihaknya juga melibatkan Muspika. Di antaranya pemerintah desa dan kecamatan setempat.
“Kita juga sudah memanggil dari lima camat di lima kecamatan itu untuk memberikan informasi kepada kelompok tani yang produktif dan sekaligus mendata. Jadi kita harus bersinergi mulai tingkat desa, kecamatan dan kabupaten,” tuturnya.
DPUPR Perkim juga akan mengerjakan pemeliharaan jalan usaha tani sepanjang 100 kilometer dari berbagai wilayah kecamatan.
“Sebenarnya di setiap kecamatan itu untuk pemeliharaan jalan usaha tani beragam dan berbeda,” jelasnya.
Untuk Wilayah Kecamatan Malinau Barat, sebut Tomi, memiliki 17 kelompok tani yang tersebar dengan panjang ruas jalan tani 64 kilometer.
Sementara di Kecamatan Malinau Kota memiliki ruas jalan tani sepanjang 54 kilometer dan tiga kelompok tani.
Selanjutnya di Kecamatan Malinau Selatan Hilir dengan panjang 76,5 kilometer dan sebanyak 20 kelompok tani.
Sedangkan Kecamatan Malinau Utara memiliki ruas jalan 14,6 kilometer dan tiga kelompok tani. Terakhir, ada 14 kilometer ruas jalan di Kecamatan Mentarang.
“Mentarang ini tersebar di Desa Wisata Pulau Sapi, Desa Lidung Keminci dan Sungai Terang,” ujarnya.
Dijelaskannya yang menjadi target dalam pemeliharaan jalan usaha tani tersebut ditujukan kepada yang menjadi sentra atau pusat pertanian. Meliputi persawahan dan perkebunan.
“Kita sudah petakan dan sudah diusulkan kepada pimpinan atau Bupati. Termasuk juga beberapa kelompok tani yang produktif,” jelasnya.
Dia menambahkan dalam usulan tersebut pihaknya juga menyampaikan kondisi jalan usaha tani yang dinilai tidak produktif.
“Karena memang ada yang tidak terpelihara,” tambah dia.
Menurutnya, program 100 hari kerja Bupati Wempi dan Wabup Jakaria yaitu pemeliharaan jalan usaha tani memberikan dampak positif bagi kelompok tani ke depannya.
“Karena selama ini memang yang menjadi kendala dalam produktifitas pertanian masalah akses dan mengangkut hasil pertanian mereka,” katanya. Meski begitu, diakuinya saat ini untuk kendaraan berat yang ada di UPTD masih sangat kurang. “Makanya tahun ini kita juga sudah mengusulkan penambahan unit. Mudah-mudahan bisa terpenuhi,” demikian Tomi. (eby)