DP3AP2KB Galakkan Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat

KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Dalam rangka deteksi dini kekerasan pada anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar kegiatan Penguatan Jejaring Antar Lembaga Penyedia Layanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus Kewenangan Provinsi serta Pelatihan Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) Kabupaten Bulungan, Kamis (18/11).

Diselenggarakan di Hotel Grand Pangeran Khar, kegiatan ini diikuti kurang lebih 50 orang peserta pelatihan aktivis yang berasal dari desa-desa di Kabupaten Bulungan. Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bulungan, serta Fasilitator PATBM, Arif Jauhar Tontowi selaku narasumber kegiatan.

Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Anak, Yacob Ruruk menyampaikan upaya perlindungan anak terhadap tindak kekerasan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi juga memerlukan peran masyarakat. Oleh karena itu dibentuklah Gerakan Perlindungan Anak Berbasis Masyarakat (PATBM) yang dikelola oleh masyarakat yang berada di wilayah desa atau kelurahan.

“Diawali dengan dibentuknya fasilitator PATBM di tingkat provinsi, lalu fasilitator yang telah terlatih ini membentuk aktivis-aktivis PATBM di kab/kota yang kemudian juga dibentuk dalam tingkat kecamatan,” ujarnya.

Kepala DP3AP2KB Kaltara, Wahyuni Nuzband lebih lanjut menambahkan, bahwa akan dikembangkan pendekatan partisipatif secara bertahap dalam bentuk pendelegasian wewenang dan pemberian peran kepada para aktivis dalam bentuk pelayanan sosial, pelayanan hukum dan pendampingan.

“Hal ini agar aktivis PATBM dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Pelatihan hari ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan kami kepada para aktivis dalam melakukan tugas dan wewenangnya,” jelasnya.

Sebagai informasi, kegiatan pelatihan aktivis PATBM ini sebelumnya sudah dilakukan di Kabupaten Tana Tidung, sehingga besar harapannya agar output dari kegiatan ini bisa maksimal dalam mencegah dan menekan kekerasan pada anak di Kabupaten Bulungan.

“Karena selama ini kita banyak menduga bahwa tindak kekerasan pada anak itu terjadi di lingkungan sosialnya, padahal kenyataannya tindak kekerasan itu juga bisa sangat mungkin terjadi dalam lingkup rumah tangga,” pungkasnya. (gg/dkispkaltara)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here