Minimalisir Banjir, Mensos Risma Minta Lestarikan Mangrove Air Tawar di Malinau

Menteri Sosial Tri Rismaharini

KAYANTARA.COM, MALINAU – Bupati Malinau Wempi W Mawa menyambut Menteri Sosial Republik Indonesia Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T beserta rombongan.

Penyambutan diawali dengan pemberian kalung khas adat Dayak dan Shal. Setelah itu, dilakukan prosesi adat Tidung Timug Bensalui dihadiri FKPD Kabupaten Malinau,

Wakil Bupati Malinau beserta pimpinan OPD dan Kepala OPD terkait juga turut hadir dalam kesempatan tersebut, Minggu (9/1/22)

Kedatangan Mensos Risma, sapaan akrabnya, ke Kabupaten Malinau dalam rangka kunjungan kerjanya di beberapa daerah yang ada di Kalimantan Utara (Kaltara).

Sebelum tiba di Kabupaten Malinau, Mensos RI beserta rombongan meninjau musibah banjir di Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan.

Dalam sambutannya Bupati Wempi W Mawa menyampaikan atas nama pribadi, keluarga sekaligus Pemkab Malinau mengucap syukur dan berterima kasih kepada Mensos Risma atas kunjungannya di Bumi Intimung.

“Kami sebelumnya berdoa, mudah-mudahan tidak ada hambatan Ibu Menteri Sosial Republik Indonesia Dr. Ir. Tri Rismaharini, M.T ke Kabupaten Malinau. Karena yang kami khawatirkan, jika terjadi kenaikan air maka Ibu Menteri agak sulit untuk melintas ke Kabupaten Malinau lantaran sejumlah titik jalur yang dilintasi tadi biasanya tenggelam oleh banjir,”katanya.

Wempi menambahkan beberapa waktu lalu, pihaknya tidak dapat sampai ke wilayah Kabupaten Nunukan khususnya Desa Mansalong. Lantaran sejumlah titik pada jalur dari Kabupaten Malinau ke Desa Mansalong kedalaman airnya sangat tinggi.

“Puji Tuhan, semua dapat berjalan dengan baik. Meskipun hari ini di wilayah Kabupaten Malinau masih terdapat banjir. Bahkan berdasarkan laporan, Sungai Malinau saat ini juga masih meluap,”ucapnya.

Di depan Pejabat Daerah dan Forkopimda Malinau pada acara Ramah Tamah di Rumah Dinas Jabatan Bupati Malinau.

Sementara itu dalam sambutannya, Mensos Risma menegaskan agar Pemerintah Kabupaten Malinau melakukan pencegahan harus secara maksimal apalagi wilayah rawan bencana alam seperti banjir.

Ia mengatakan pentingnya melakukan mitigasi bencana khususnya bencana banjir di wilayah Kabupaten Malinau.

“Seperti bencana banjir pak Bupati, kita harusnya mesti mencegah semaksimal mungkin. Karena jika warga sekali kena banjir pasti habis harta bendanya,” ucap Mensos

Ia menambahkan Pemerintah Kabupaten Malinau dapat lebih menjalin komunikasi dengan Forkompimda Kabupaten Malinau.

Hal dianggap penting agar kedepannya dapat lebih cepat melakukan pencegahan dan penanganan terhadap banjir yang merupakan bencana tahunan yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Malinau.

“Awalnya memang berat. Dulu itu saya juga telah lakukan ketika saya menjabat Wali Kota Surabaya ketika banyak wilayah yang terkena banjir. Tapi sekarang sudah relatif klir semua,” ungkapnya.

Selain itu, pengenalan dan pemetaan wilayah juga sangat penting untuk memudahkan penanggulangan bencana banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Malinau.

Menurutnya, di zaman global warning ini semakin berat. Sehingga ia meminta kepada semua pihak bergerak untuk penanggulangan banjir di Bumi Intimung.

“Tidak bisa jika hanya Bupati yang bergerak dan tidak bisa juga jika hanya Forkompimda yang bergerak. Jadi semua harus bergerak,” tegasnya.

Mensos Risma menyatakan dalam hal ini Kabupaten Malinau harus disiplin. Ia mencontohkan Malinau harus lebih disiplin tidak membuang sampah sembarangan.

Selain itu Pemerintah Kabupaten Malinau juga harus punya hutan yang harus dilindungi dari penebangan-penabangan pohon. Agar hutan di Kabupaten Malinau terus terjaga, dimana adanya pohon merupakan salah satu pencegahan terhadap banjir.

“Jika Pemerintah Kabupaten Malinau sudah melarang agar hutan tersebut jangan dirusak. Seluruh pihak lebih baik mendengarkan dengan tidak merusak pohon tersebut. Hal ini juga penting, agar tidak terjadi kerusakan alam yang juga berdampak pada kehancuran global,” jelasnya.

Tak lupa, Mensos Risma juga berpesan kepada Pemerintah Kabupaten Malinau untuk melestarikan mangrove air tawar yang ada di Kabupaten Malinau.

Penanaman pohon mangrove di kawasan bantaran sungai untuk meminimalisir terjadinya bencana banjir.

“Selain melakukan penanaman pohon, harus diperkuat dengan adanya mitigasi bencana alam,”pungkasnya. (Prokompim Malinau).

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here