KUR di Kaltara Capai Rp490,74 Miliar dan Fasilitasi 7.343 Debitur



KAYANTARA.COM, TANJUNG SELOR – Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Kaltara pada semester satu tahun 2022 secara kumulatif telah mencapai Rp490,74 miliar dan memfasilitasi sebanyak 7.343 debitur dengan jumlah outstanding KUR sebesar Rp430,21 miliar.

Dari jumlah tersebut didominasi penyaluran kredit KUR oleh BRI, dengan jumlah Rp285,64 miliar (58% dari total uang yang disalurkan di Kaltara) dan memfasilitasi sebanyak 5.870 debitur (70% dari total debitur KUR di Kaltara), berikutnya oleh BNI dan Bank Mandiri.

Sementara BPD Kaltimtara sebagai penyalur KUR terbanyak ke-empat dengan nilai Rp43 miliar kepada 364 pelaku usaha.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Utara, Wahyu Prihantoro menyampaikan bahwa penyaluran KUR saat ini mengalami peningkatan. 

Secara year on year (yoy), kinerja penyaluran KUR tersebut meningkat secara signifikan terhadap kinerja penyaluran pada akhir semester I tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp332,60 miliar untuk 6.320 debitur.

“Berdasarkan sebaran wilayah, jumlah debitur KUR tertinggi tercatat di Kabupaten Nunukan sebanyak 2.489 debitur, lalu diikuti oleh Kota Tarakan sebanyak 2.141 debitur.  Sementara untuk Kabupaten Malinau dan Tana Tidung dapat didorong untuk memanfaatkan pinjaman KUR ini untuk mendukung pelaku UMKM di daerah tersebut,” ujarnya

Wahyu juga mengungkapkan bahwa kucuran KUR ini  telah memfasilitasi 3298 pelaku usaha perdagangan dengan nilai kredit sebesar Rp.249,89 miliar, pelaku usaha pertanian dan peternakan sebanyak 1.799 dengan nilai kredit sebanyak Rp92,08 miliar, pelaku usaha perikanan sebanyak 1.082 dengan nilai kredit sebanyak Rp58,25 miliar dan pelaku usaha lainnya seperti industri pengolahan makanan, jasa transportasi/pergudangan serta jasa kesehatan.

“Mengutip data sikp.kemenkeu.go.id, kucuran KUR ini didominasi skema KUR Mikro sebesar Rp260,26 miliar (6.126 debitur) disusul skema KUR Kecil Rp227,06 miliar (889 debitur) dan KUR supermikro Rp3,1 miliar (328 debitur), “ ungkapnya

KUR adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur individu/perseorangan, badan usaha. dan/atau kelompok usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan yang belum cukup. .

“Dana KUR seluruhnya berasal dari dana Lembaga Keuangan penyalur KUR dengan Suku Bunga KUR rendah sebesar 6% efektif pertahun. Suku Bunga KUR ini rendah karena ada subsidi bunga dari pemerintah sehingga ada keringanan bagi pelaku usaha dalam beban bunga yang ditanggung.” jelasnya

Adapun besaran pinjaman KUR yang disalurkan oleh Bank sesuai Permenko Bidang Perekonomian nomor 1 tahun 2022 yaitu KUR supermikro (plafon pinjaman 0 – Rp10 juta), KUR mikro (plafon diatas Rp10 – Rp100 juta), KUR kecil (plafon diatas Rp100 juta-Rp500 juta), KUR Khusus, dan KUR Pekerja Migran/TKI.

“KUR bertujuan untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.”terangnya

Bagi pelaku usaha UMKM di Kaltara yang membutuhkan dukungan permodalan usaha, dapat menghubungi Bank penyalur KUR terdekat seperti BRI, BNI, Bank Mandiri dan Bank Kaltimtara. 

“Dengan dukungan permodalan, UMKM akan tumbuh dan berkembang sehingga mampu meningkatkan perekonomian Kaltara.”tutupnya. (pri)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here