Kerja Sama Ciptadana, Apindo Kaltara Ajak Pengusaha dan Pelaku UMKM Melek Investasi

KAYANTARA.COM, TARAKAN – DPP Apindo Provinsi Kalimantan Utara menyelenggarakan talkshow dengan tema “Menuju Indonesia Maju Melalui Literasi dan Inklusi Keuangan”.

Kegiatan ini digelar di Restoran Royal Crown dengan mengundang para pengusaha se Kaltara, pelaku UMKM dan lainnya, Jum’at (19/1/2023) malam.

Kegiatan ini didukung oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Kalimantan Timur dan Utara, dengan sponsor dari PT Ciptadana Asset Management, yang bekerja sama dengan pelaku Jasa Keuangan lainnya, yaitu PT Bank Mandiri Tbk, PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia serta PT Trimegah Sekuritas Indonesia.

Ketua DPP Apindo Kaltara Peter Setiawan mengatakan, pihaknya menjalin kersama dengan ciptadana untuk memperkenalkan cara investasi yang benar.

“Kami kerjasama karena di Kaltara masih banyak pengusaha yang belum mengetahui cara investasi yang benar dan tidak benar (bodong),” tuturnya.

Peter menjelaskan, investasi saham sudah banyak dilirik oleh pengusaha. Bahkan saat ini di Kaltim juga sudah mulai ramai.

“Dari segi keuntungan, bermain saham rata-rata mencari keuntungan. Ini mereka lebih paham mana yang bagus. Di Kaltim sudah mulai banyak yang melirik ke sana. Untuk Tarakan ini perdana,” kata Peter.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan pada situs ojk.go.id di tahun 2022 untuk Kalimantan Utara tingkat literasi dan inklusi keuangan berada pada angka 58.70 persen dan 91.6 persen, di mana lebih tinggi dibanding tingkat literasi dan inklusi keuangan nasional yang berada pada angka 49.68 persen dan 85.10 persen.

Selisih angka persentase literasi dan inklusi keuangan yang cukup besar menunjukan bahwa masyarakat Indonesia, termasuk wilayah Kalimantan Utara belum memiliki pemahaman yang memadai mengenai karakteristik dan peraturan berbagai produk serta layanan di sektor jasa keuangan.

Adapun masalah kurangnya literasi dan inklusi keuangan, bisa diakibatkan karena terjadinya stunting, karena faktor sosial ekonomi seperti pendapatan keluarga dan pendidikan dapat berpengaruh terhadap stunting yang mengarah pada buruknya kualitas dan kuantitas asupan gizi serta meningkatnya insiden penyakit tersebut.

Sesuai yang disampaikan oleh Presiden Jokowi agar pasar modal bisa diakses oleh para pelaku bisnis di seluruh daerah di Indonesia. Sesuai komite pasar modal Apindo yang dipimpin oleh Gunawan Tjokro akan menjadi partner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI bersama stakeholder lainnya.

Hal ini dilakukan untuk mendorong dan mensosialisasikan ke perusahaan – perusahaan anggota Apindo di daerah agar bisa mengakses pasar modal sebagai alternatif financing untuk pengembangan usaha mereka. Komite pasar modal di Apindo adalah bagian dari bidang Bidang Kebijakan Moneter dan Jasa Keuangan (BKMJK) yang dipimpin oleh Tigor Siahaan.

Aldila Bandaro sebagai wakil dari BEI Kantor Perwakilan Kalimantan Timur dan Utara mengatakan, pemahaman pelaku bisnis khususnya di Kalimantan Utara, harus bisa melihat peluang sumber pendanaan melalui pasar modal, tidak hanya Initial Public Offering (IPO) saham, namun bisa juga lewat obligasi.

Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk, yang diwakili oleh Freddy Partogi sebagai Assistant Vice President PT Bank Mandiri Tbk Cabang Tarakan mengatakan, bahwa PT Bank Mandiri Tbk siap membantu pelaku bisnis di Provinsi Kalimantan Utara agar bisa mempercepat pertumbuhan dari aspek bisnis, networks, ide dan terobosan baru.

“Program-program kami sebagai bagian dari misi literasi dan inklusi dari PT Bank Mandiri Tbk,” kata Freddy Partogi.

Kepala Kantor Pemasaran Mandiri Inhealth Cabang Tarakan, Budi Sriyono menambahkan, bahwa sangat penting dalam memberikan literasi keuangan terutama dalam sektor asuransi, khususnya untuk pelaku bisnis, bahwa perlindungan merupakan aspek penting untuk menjalani kestabilan dalam menjalankan bisnis.

“Asuransi dapat memberikan rasa aman, dalam menjalankan bisnis,” ujarnya.

Pendanaan bagi pelaku bisnis juga dapat diperoleh dengan cara melantai di bursa melalui IPO atau menerbitkan obligasi, yang prosesnya didampingi oleh perusahaan sekuritas.

Head of Virtual Branch Priority PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, Jogi Huxany Fatah menjelaskan, bahwa pasar modal dapat menjadi sumber pendanaan dalam bisnis, apalagi sekarang dapat memanfaatkan kemajuan digital. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk mendukung pernyataan Bursa Efek Indonesia bahwa IPO Saham dan Obligasi dapat menjadi opsi untuk memperoleh pendanaan dari pasar modal.

Dalam acara ini, Bryan Polin Pangaribuan, selaku Head of Marketing Ciptadana Asset Management, membicarakan tentang Reksa Dana sebagai pilihan investasi para pelaku bisnis.

Selain membicarakan Reksa Dana Terbuka yang ditawarkan melalui Penawaran Umum, seperti Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Pasar Uang, Bryan juga membahas mengenai Reksa Dana yang ditawarkan tanpa melalui penawaran umum untuk investor profesional, yaitu Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

“RDPT berinvestasi pada instrumen investasi yang tidak tercatat di Bursa Efek, seperti Medium Term Notes (MTN). Para pelaku usaha, dapat memikirkan penerbitan MTN ini, sebagai alternatif pembiayaan dimana manajer investasi dapat menjadikannya sebagai underlying asset dari RDPT yang dikelolanya,” kata Bryan.

Dengan diadakannya acara ini, diharapkan para pelaku usaha dapat memiliki pengetahuan yang lebih mendalam mengenai jasa keuangan yang ada, sehingga dapat memanfaatkannya secara optimal. Pemanfaatan jasa keuangan untuk mendukung kegiatan usaha baik dari sisi pembiayaan dan investasi, serta perlindungan diri, merupakan kunci untuk dapat memperoleh kesuksesan menjalankan usaha. (*)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here