KAYANTARA.COM, TARAKAN – Pilgub Kaltara 9 Desember 2020, petahana Irianto Lambrie disebut-sebut memiliki elektabilitas dan popularitas tertinggi dari kedua penantangnya.
Dalam hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) periode September 2020 menyebutkan, elektabilitas Irianto memuncaki klasemen dengan keterpilihan sebesr 34,6 persen.
Atau terpaut dengan kompetitor terdekatnya Udin Hianggio sebesar 18.3 persen. Kemudian disusul Zainal Arifin Paliwang sebesar 11.8 persen.
Peneliti senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman menerangkan, survei tersebut dilakukan pada September 2020 dengan menggunakan 800 responden.
Survei dilakukan dengan sample di seluruh kabupaten kota di Kaltara dengan metode multistage random sampling.
“Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Untuk margin of error atau yang belum menentukan pilihannya dalam survei ini ada 3,5 persen,” katanya dalam konferensi pers di Tarakan, Senin (28/9) siang.
Ikrama menambahkan isu ekonomi dinilai penting di semua kabupaten kota di Kaltara. Isu ekonomi yang menyatakan paling penting terbesar di Kota Tarakan 59%, Malinau 51,4%, Bulungan 48.5%, dan Nunukan 48,3%.
Mayoritas publik Kaltara, ungkap dia, butuh figur yang mampu urus ekonomi. Terlihat dari hasil survei dimana pertimbangan dalam memilih kandidat kepala daerah, 53,3% kandidat yang mampu memecahkan masalah ekonomi.
Kedua mampu memecahkan masalah sosial 15,7%, dan 11,5 mampu memecahkan masalah hukum dan korupsi, serta 5,7 persen mampu memecahkan masalah keamanan.
“Magnet isu ekonomi yang kuat, LSI kemudian coba memotret isu ini terhadap dukungan para kandidat gubernur, kami menanyakan diantara para calon gubernur siapakah yang paling mampu menyelesaikan persoalan ekonomi di Kaltara,” ujarnya.
“Dan publik Kaltara menilai Irianto Lambrie paling mampu dengan 30,9% kedua Udin Hianggio 14,2% dan Zainal Arifin Paliwang sebesar 7%,” sebut dia. Dari data aspek kemampuan dalam mengatasi Ekonomi itu, LSI melihat persepsi kemampuan urus ekonomi pengaruhi elektabilitas.
Lantas mengapa Irianto Lambrie masih memuncaki klasemen elektabilitas?
Pertama, jelas Ikrama, Irianto Lambrie paling dikenal, dengan popularitas diatas 90,2 persen. Sedangkan kompetitornya Udin Hianggio 74,8%, dan Zainal Arifin Paliwang 43,6%.
Kedua, tingkat approval rating, atau tingkat kepuasan atas kinerja Irianto Lambrie dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur Kaltara, dimana 66,7% menyatakan puas dengan kinerjanya.
Terakhir, Irianto Lambrie dinilai paling mampu menyelesaikan persoalan ekonomi di Kaltara. Dan publik Kaltara menilai Irianto Lambrie paling mampu dengan 30,9%, kedua Udin Hianggio 14,2%, dan Zainal Arifin Paliwang sebesar 7%.
“Tiga hal
ini yang menjadi alasan kenapa petahana memuncaki klasemen elektabilitas di
Pilgub Kaltara yang tersisa dua bulan ini. Asumsinya, Kalau Pilkada dilaksanakan
hari ini, Irianto bisa menang,” tuturnya.
Meski begitu, apabila arus positif yang dibangun oleh petahana ini terus berlanjut, kemudian sang penantang tidak juga membangun citra dengan beraneka program dan janji politiknya, Ikrama memastikan konteks tersebut tak akan berubah.
“Sebaliknya, apabila ada dinamika yang sangat cair dari sang penantang, misalnya dinamika dukungan dari tokoh-tokoh sebagai penggerak suara, saya pikir dinamikanya akan berubah,” ungkap dia.
“Hasil survei bulan September ini tidak berlaku pada Pilkada, karena kami akan kembali merilis dua kali lagi, yaitu bulan Oktober dan Novemver, termasuk hitungan cepat,” demikian Ikrama. (sur)