KAYANTARA.COM, TARAKAN – Menanggapi harga tiket pesawat rute penerbangan Tarakan – Surabaya yang dinilai mahal, Komisi I dan Komisi III DPRD Provinsi Kaltara menggelar pertemuan dengan pihak Bandara Juwata Internasional Tarakan. Serta maskapai penerbangan Lion Air Grup, Kamis (21/4/2022).
Pertemuan Rapat Dengar Pendapat (RDP) ini untuk meminta klarifikasi terhadap pihak maskapai Lion Air Grup mengenai harga tiket selangit tersebut.
“Sebagai anggota DPRD ini merupakan tanggung jawab kami untuk mengklarifikasi kenapa harga tiket mencapai Rp 9 juta. Kebetulan dalam RDP itu ada hadir managernya,”kata anggota Komisi I DPRD Kaltara, Norhayati Andris.
Kemudian dari hasil rapat ini, dijelaskan bahwa harga tiket Rp 9 juta termasuk ke dalam bisnis class atau kelas bisnis.
“Sedangkan untuk tiket kelas ekonomi Tarakan – Surabaya sudah terjual habis dan telah dibooking jauh hari sebelumnya, dan saat ini hanya tersisa tiket kelas bisnis,” jelasnya
Pihaknya juga meminta kepada maskapai untuk mencari solusi untuk masyarakat apabila tiket ekonomi sudah habis.
“Kami meminta agar maskapai mencari solusi jika tiket ekonomi sudah habis, maka perlu menambahkan penerbangan atau ekstra filight, sehingga masyarakat bisa mendapatkan tiket prom kembali,” ucapnya
Selain meminta pihak maskapai mencari solusi mengenai permasalah harga tiket, pihaknya juga mendengar kesiapan dari Kepala Bandara Udara Juwata Tarakan dalam menyikapi arus mudik masyarakat Kaltara untuk ruang tunggu dibuka seratus persen.
“Pihak bandara melaporkan bahwa izin agar ruang tunggu tidak diterapkan 50 persen sehingga tidak ada lagi istilah kursi penumpang yang diberi tanda silang. Terutama masyarakat yang sudah divaksin dosis ke tiga atau booster,” terangnya
Dari hasil pertemuan, pihaknya meminta manajemen untuk segera mengatasi permasalahan harga tiket. “Hasil pertemuan tadi mereka akan berupaya langsung untuk melaporkan permasalahan ke kantor pusat, mudah-mudahan dalam waktu dekat ada perbuatan,” tutupnya. (pri)