Sempat Teriak Ada Hiu, Ahim Gagal Taklukan Laut Maratua-Kakaban

Ibrahim Rusli alias Ahim saat berenang di laut Maratua menuju Kakaban, pagi tadi. (Foto: Supriyadi/Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, MARATUA – Aksi ekspedisi Ibrahim Rusli perenang tunggal asal Tarakan yang hendak menyeberangi laut Maratua menuju Kakaban, pada Minggu (2/2/2020), terhenti di tengah jalan.

Keputusan Ahim, sapaan akrabnya, tersebut disebabkan kemunculan binatang buas jenis hiu macan pada jarak 5 kilometer (km) yang sedang memangsa ikan tongkol di daerah sekitar.

Terpantau, Ahim memulai perjalanannya dari Dermaga Maratua sejak pukul 06.25 Wita. Namun, saat berenang sejauh 3 km, aparatur sipil negara (ASN) di Dispora Tarakan ini melihat sekelompok hiu berada di sekitarnya.

Sontak, Ahim berhenti berenang sejenak dan langsung berteriak kepada tim pendamping yang terus mengawalnya sejak awal. “Hiu, hiu,” teriak Ahim saat masih berada di permukaan air laut.

Usai berteriak, Ahim dengan cepat langsung mendekati speedboat pengawal. “Kalian di atas cepat ada hiu,” serunya.

Tim pengawal dengan sigap mendekati Ahim dan langsung menariknya dari permukaan air.

Sampai di atas speedboat, Ahim meminta untuk kembali ke Dermaga Maratua. “Sudah terlalu berisiko ada hiu di depan, kita kembali saja ke dermaga,” pintanya.

Kepada wartawan, Ahim menceritakan bahwa dirinya melihat sirip hiu berada tepat di depan matanya.

“Waktu saya masih di permukaan air, tiba-tiba ada sirip hiu muncul, walaupun yang terlihat cuman satu tapi kemungkinan pasti masih ada sekelompok hiu lagi,” katanya.

Sebelumnya, aku Ahim, menurut informasi warga setempat, bahwa di laut antar dua pulau wisata di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut, diketahui memang ada hiu.

Hal ini juga dibenarkan salah seorang warga Maratua bernama Herdi. Menurutnya, di laut tersebut dihuni oleh sekelompok hiu.

“Di sini memang ada Hiu Mangali (sebutan warga Maratua), hiunya tergolong ganas dari hiu lainnya yang ada,” katanya.

“Saat ini memang musimnya. Musim utara mereka (hiu) naik, tapi kalau musim selatan tidak ada,” ungkap Herdi menambahkan.

Kendati demikian, aksi yang dilakukan Ahim mendapat apresiasi dari Pemkab Berau melalui Camat Maratua, Marsudi.

“Walaupun tidak sampai ke Pulau Kakaban, tapi ini sudah suatu prestasi yang luar biasa, memang masalah hiu selama ini yang dikhawatirkan selain kondisi cuaca,” ucapnya.

“Kami sendiri warga di sini (Maratua) tidak berani melakukan aksi nekat seperti yang dilakukan Ibrahim ini,” tambah Marsudi.

Kedepannya, lanjut dia, jika kegiatan serupa kembali dilakukan, Camat Berau akan menyediakan empat armada yang dipasang jaring untuk melindungi si perenang.

“Ada juga hewan yang sama bahayanya seperti hiu di laut itu, yaitu barakuda yang biasanya memangsa hewan yang berada di atas permukaan,” demikian Marsudi. (*)

Reporter: Supriyadi
Editor: Mansyur Adityo

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here