Masih Banyak Aparat Terlibat Narkoba, BNNP Kaltara: Tunggu Waktunya Akan Diungkap ke Publik

Kepala BNNP Kaltara Brigjen Pol Henry Simanjuntak saat diwawancarai wartawan usai memusnahkan barang bukti seberat 8.9 kilogram. (Foto: Mansyur/Kayantara.com)

KAYANTARA.COM, TARAKAN – Kepala Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara, Brigjen Pol Henry Simanjuntak meyakini masih banyak aparat negara terlibat bisnis narkoba.

Hal ini disampaikannya usai memusnahkan barang bukti sabu seberat 8,9 kilogram (kg) yang berhasil diungkap BNNP dengan menghadirkan empat pelakunya, di halaman kantor BNNP Kaltara, Rabu (29/7/2020).

Untuk diketahui, satu dari empat pelaku tersebut merupakan oknum polisi yang berdinas di Polres Tarakan. “Masih banyak aparat yang terlibat narkoba, dan belum mau sadar. Ada saatnya nanti kita ungkap ke publik setelah mendapatkan bukti,” sebutnya.

Henry menerangkan, dugaan masih banyak aparat negara yang terlibat narkoba berdasarkan hasil penyelidikan dan informasi yang diterima BNNP Kaltara dari masyarakat.

“Masyarakat juga sebenarnya tahu, cuma karena belum terbukti jadi belum bisa kita ungkap. Kita hanya berharap mereka cepat sadar,” ucapnya.

Pemusnahan barang bukti sabu yang dilakukan BNNP Kaltara di hadapan pelaku.

Tak hanya dari penegak hukum, oknum aparat negara yang diduga terlibat jaringan bisnis haram di provinsi termuda ini juga dilakukan oleh dari kalangan yudikatif maupun eksekutif, serta legislatif.

“Mudah-mudahan mereka cepat sadar. Karena, susah kita mau menyadarkan masyarakat, sementara aparat pemerintah masih bermain-main, dianggap enteng,” akunya.

Dengan alasan ini, BNNP Kaltara terus menelusuri para oknum aparat negara yang terlibat narkoba di Bumi Benuanta ini.

Seperti mencari tahu konsep pasar edar yang dilakukan oknum aparat negara tersebut. Termasuk lokasi dan sasaran yang dituju oleh pelaku bisnis barang haram ini.

“Kita berharap masyarakat jangan sampai ikut melindungi jika menemukan aparat yang terlibat dalam bisnis ini. Kalau ada masyarakat yang tahu lapor saja ke ketua RTnya,” pintanya.

“Sebenarnya sebagian masyarakat masih ada yang takut untuk melaporkannya mengenai masalah ini. Disisi lain, sebagian masyarakat justru ikut menikmati dari komunitas itu,” sambung Henry.

Dia menyayangkan di tengah gencarnya BNNP Kaltara berjuang dalam memutus mata rantai peredaran narkoba, justru pihaknya menemukan pelaku dari kalangan aparat negara. “Kita terus berjuang bagaimana peredaran narkoba ini kita tekan sekecil mungkin, karena masih ada aparat yang terlibat,” pungkasnya. (sur)

Iklan



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here